Page 9 - Misteri Telaga Warna
P. 9
Meskipun hidup makmur dan dicintai rakyat, Prabu
Swarnalaya merasa tidak bahagia. Hidupnya terasa hampa.
Padahal, ia juga memiliki seorang permaisuri yang sangat
cantik. Namanya Ratu Purbamanah. Permaisuri itu sangat
sayang kepada sang raja.
Sore itu Ratu Purbamanah merasa heran melihat
suaminya duduk termenung. Ia duduk seorang diri di sisi
taman yang penuh bunga. Tatapan matanya terlihat kosong.
Wajahnya pun tidak memancarkan gairah. Keindahan bunga-
bunga di taman itu tampaknya tidak mampu menghibur
hatinya. Ratu Purbamanah yang diam-diam mengawasinya
merasa sedih. Ia lalu datang menghampirinya.
“Kakang Prabu, mengapa Kakang tampak sedih? Apa
gerangan yang mengganggu pikiran Kakang?” sapa Ratu
Purbamanah dengan lembut.
Prabu Swarnalaya menoleh. Ia mencoba tersenyum
menyambut istrinya. Namun, senyuman itu tidak mampu
menyembunyikan kegalauan hatinya.
“Jika boleh tahu, apa yang sedang Kakang pikirkan?”
ujar istrinya lagi.
“Dinda Ratu,“ kata Prabu Swarnalaya kemudian, “tidak
ada apa-apa. Aku hanya sedang beristirahat. Rasanya lelah
sekali setelah seharian bekerja,” lanjut Prabu Swarnalaya.
2