Page 14 - Misteri Telaga Warna
P. 14

Sesudah percakapan itu, Prabu Swarnalaya dan Ratu
            Purbamanah  meninggalkan taman  istana. Hari  pun mulai

            gelap. Suami istri itu segera kembali ke istana. Sementara
            itu lampu-lampu di  taman  istana sudah mulai  dinyalakan.

            Cahayanya kemerlip seperti bintang-bintang di langit.

                  Sesuai dengan janjinya, pada hari  berikutnya Prabu
            Swarnalaya memanggil  seluruh kerabat  istana. Tidak

            ketinggalan, para ahli nujum istana pun dipanggilnya. Para
            kerabat  istana  yang  dipanggil  pun  segera  mempersiapkan

            diri.  Mereka  tampak  penasaran.  Ada apakah gerangan
            sehingga  raja  memanggil  mereka  secara  tiba-tiba.  Tidak

            seorang  pun tahu.  Mereka  hanya  berbisik-bisik satu  sama
            lain.

                  Setelah semua undangan berkumpul,  sang Prabu

            segera memulai  pembicaraan.  Wajahnya tampak muram
            seperti mendung di atas istana. Suaranya tampak berat dan
            bergetar.

                  “Paman Patih Sonyarangi, para kerabat, dan ahli nujum,

            mendekatlah.  Pertemuan  kali  ini mungkin  tidak  seperti
            biasanya  karena  tidak  diadakan  pada  hari pertemuan.  Ini

            sengaja aku lakukan karena ada hal mendesak yang perlu
            aku sampaikan,” ujar sang Prabu mengawali pembicaraan.

                  Dengan  penuh penasaran  Patih  Sonyarangi,  para

            kerabat, dan ahli nujum menghampiri Sang Prabu. “Baiklah,
            Gusti Prabu. Hamba dan para kerabat istana juga para ahli

                                          7
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19