Page 15 - Misteri Telaga Warna
P. 15

nujum sebenarnya bertanya-tanya. Ada hal genting apakah

            gerangan sehingga Gusti Prabu  memanggil  kami secara
            mendadak?” tanya Patih Sonyarangi memberanikan diri.

                  “Sebenarnya tidak ada hal yang gawat, Kakang Patih.

            Semuanya baik-baik saja,” jawab sang Prabu.

                  “Lalu,  ada  hal  penting  apa  yang  ingin Gusti Prabu
            sampaikan?”

                  “Ini  juga bukan hal  yang penting.  Ini hanya masalah
            kecil, tetapi kalau dibiarkan mungkin akan berdampak pada

            kerajaan ini.”

                  “Ampun, Gusti Prabu. Hamba benar-benar tidak paham
            maksud Gusti.”

                  “Kakang Patih, para kerabat  istana, dan ahli nujum,

            seperti yang kalian ketahui, aku ini sudah mulai tua. Lama-
            kelamaan tentu aku tidak bisa mengurus kerajaan ini lagi.

            Sementara putra mahkota yang aku dambakan belum juga
            ada. Karena itu, Kakang Patih, aku sangat mengharapkan

            nasihat kalian. Apa yang harus aku lakukan agar Gusti Yang
            Mahaagung segera memberiku putra mahkota,” pinta sang

            Prabu.

                  Patih Sonyarangi dan semua orang yang hadir dalam
            pertemuan  itu  terdiam sesaat. Mereka  bisa memaklumi
            kegelisahan  sang  Prabu.  Kerajaan  memang  memerlukan




                                          8
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20