Page 16 - Misteri Telaga Warna
        P. 16
     putra mahkota untuk menggantikan raja kelak. Tapi, sampai
            saat ini, sang Prabu belum dikaruniai seorang putra pun. Para
            punggawa  kerajaan  Kuta  Tanggeuhan  itu  ikut  merasakan
            kesedihan yang dialami oleh sang Prabu.
                  “Ampun, Gusti Prabu,” kata Patih Sonyarangi kemudian.
            “Hamba tidak mempunyai pendapat yang lebih bagus. Hamba
            hanya bisa menyarankan agar Gusti Prabu meminta nasihat
            kepada para ahli nujum istana. Mereka merupakan orang-
            orang terpilih  dan mempunyai pengetahuan  lebih. Tentu
            mereka dapat  mencarikan jalan  keluar untuk  mengatasi
            kesulitan yang dialami sang Prabu.”
                  “Terima kasih, Kakang  Patih,”  ujar sang Prabu
            Swarnalaya kemudian.
                  Setelah diam sejenak, Prabu  Swarnalaya segera
            memerintahkan agar para ahli nujum istana maju ke depan,
            mendekati singgasana sang Prabu.
                  “Para  ahli  nujum,  mendekatlah.  Aku  menginginkan
            nasihat kalian,” pinta sang Prabu.
                  Setelah menyampaikan sembah, para ahli nujum istana
            itu pun segera menggeser duduknya ke depan. Yang paling
            depan adalah sesepuh para ahli nujum.
                  “Baiklah,  Gusti Prabu,”  ujar sesepuh  ahli  nujum
            istana sambil menyembah, “hamba dan kawan-kawan siap
            menerima perintah.”
                                          9





