Page 19 - Misteri Telaga Warna
P. 19
“Baiklah, Paman. Kapan harus aku lakukan?”
“Gusti Prabu harus menunggu saat bulan purnama.
Pada saat itu Gusti Prabu dapat memulai persemadian.
Dalam bersemadi, Gusti Prabu tidak boleh mengenakan
busana keprabon (pakaian kebesaran kerajaan). Gusti harus
mengenakan pakaian rakyat jelata. Gusti harus berangkat
pada tengah malam dan tidak boleh diketahui oleh siapa
pun.”
“Terima kasih, Paman, akan aku penuhi semua
persyaratan itu,” ujar sang Prabu. “Lalu, berapa lama
persemadian itu harus aku lakukan, Paman?”
“Ampun, Gusti. Hamba sendiri tidak tahu berapa lama.
Semua bergantung pada kesungguhan hati Gusti Prabu dan
kehendak Yang Mahakuasa.”
“Baiklah, Paman. Terima kasih atas nasihat dan
petunjukmu,” jawab sang Prabu.
Setelah mendengar penuturan ahli nujum istana,
Prabu Swarnalaya merasa lega. Persoalan yang ia hadapi
memang belum selesai, tetapi sudah ada titik terang untuk
mengatasinya. Karena itu, ia segera menutup pertemuan
itu. Pelan-pelan kabut yang menyelimuti Kerajaan Kuta
Tanggeuhan itu mulai tersibak.
12