Page 23 - Misteri Telaga Warna
P. 23
Sang Prabu sangat terkejut mengetahui bahwa ternyata
kobra itu dapat berbicara dalam bahasa manusia. Tapi, Raja
Kuta Tanggeuhan itu tidak takut. Ia tetap akan meneruskan
apa yang sudah ia niatkan.
“Tidak,” sergah sang Prabu kemudian, “kau izinkan
atau tidak, aku akan tetap meneruskan niatku.”
“Baiklah, kalau memang tidak mau diingatkan, lebih
baik kau kumangsa sendiri. Bersiaplah sang Prabu.”
Sambil berkata begitu, ular kobra itu menyerang sang
Prabu. Prabu Swarnalaya melompat menghindari terkaman
itu. Dengan gesitnya, sang Prabu berhasil melayangkan
beberapa pukulan dan tendangan ke tubuh kobra. Namun,
pukulan dan tendangan itu seolah tidak dirasakannya. Dengan
ekornya, kobra itu pun berkali-kali membalas serangan, tapi
setiap serangan itu dapat dihindari sang Prabu.
Kian lama kobra itu tampak kian ganas. Sang Prabu pun
tidak kalah gesit. Namun, ketika Prabu Swarnalaya lengah,
ekor kobra itu berhasil membelit tubuhnya. Sang Prabu terus
berusaha bertahan dalam belitan kobra itu. Napasnya mulai
terasa sesak. Ia pun tampak kesulitan untuk melepaskan diri.
Sesaat kemudian tubuh sang Prabu dilemparkannya dengan
ekor kobra itu hingga mengenai sebatang pohon.
16