Page 28 - Misteri Telaga Warna
P. 28
Pada hari keenam, gangguan pada sang Prabu lebih
hebat lagi. Pada malam itu ia didatangi ratusan ekor binatang.
Ada yang menyeruduknya. Ada yang menanduknya. Ada pula
yang membelit dan menariknya dengan belalai. Beberapa
binatang yang lain pun berusaha menggigitnya. Namun, sang
Prabu tetap tidak tergoyahkan dari persemadiannya. Karena
tidak berhasil menggoyahkan pertapaan Prabu Swarnalaya,
satu per satu binatang itu pun pergi. Kini tinggal satu ekor
lagi yang berusaha mengusiknya.
Binatang itu besar dan berkuku runcing. Warnanya
kuning belang-belang. Wajahnya tampak sangat garang.
Begitu menatap sang Prabu, binatang itu pun mengaum
sambil memperlihatkan gigi-giginya yang tajam. Sang Prabu
tetap duduk dalam persemadiannya. Hanya jasadnya yang
tampak seperti itu karena sesungguhnya sukmanya segera
turun dari gua dan menghadapi harimau itu.
“Wahai, Raja Hutan,” ujar sang Prabu kemudian,
“mengapa kau ganggu pertapaanku? Aku ‘kan tidak
mengganggumu.”
“Ki Sanak,” ujar harimau itu sambil mendekati Prabu
Swarnalaya, “ketahuilah bahwa pertapaanmu ini telah
menyebabkan hawa panas pada seluruh penghuni hutan.
Karena itu, hentikanlah pertapaanmu,” lanjut harimau itu.
21