Page 31 - Misteri Telaga Warna
P. 31
“Anakku, penderitaan apa gerangan yang kau alami?”
ujar ayahanda sang Prabu.
“Seperti yang Ayahanda ketahui, ananda ini sudah lama
berkeluarga. Namun, hingga kini ananda belum dikaruniai
seorang putra. Jika terus demikian, bagaimana kelanjutan
kerajaan kita. Siapa yang akan memerintah setelah ananda
uzur nanti? Apakah akan kita biarkan kerajaan kita hancur?”
curahan hati sang Prabu.
Ayahanda sang Prabu tampak hanya tersenyum
mendengar penuturan itu.
“Jadi, itu alasanmu berada di tempat ini?” ujar ayahanda
sang Prabu sambil mengelus-elus jenggotnya yang panjang
menjuntai.
“Benar, Ayah. Ananda menginginkan hadirnya seorang
putra sebagai penerus ananda.”
“Baiklah, kalau itu keinginanmu, anakku. Ayah akan
membantumu. Sekarang pulanglah. Akhiri persemadianmu.”
“Terima kasih, Ayahanda. Ananda akan menuruti
nasihat Ayahanda.”
Setelah mendengar jawaban itu, sosok bayangan putih
ayahanda sang Prabu pun hilang dari pandangan. Setelah itu,
yang tampak hanya perbukitan yang menghijau di bawah
sinar rembulan.
24