Page 30 - Misteri Telaga Warna
P. 30

Prabu  Swarnalaya segera kembali  ke gua  untuk

            melanjutkan  pertapaannya.  Ia  kembali  berdoa dan
            memusatkan perhatian  pada keinginan yang hendak

            dicapainya.

                  Pada hari ketujuh, Prabu Swarnalaya dikejutkan oleh
            suara seorang pria yang sangat berwibawa dari angkasa.

                  “Anakku, bangunlah,” ujar suara itu.

                  Sang  Prabu  tetap  khusyuk  dalam  doanya.  Ia  tidak
            ingin membuka matanya. Ia sudah kesal dengan gangguan-

            gangguan yang mendatanginya.

                  “Anakku, bangunlah. Bukalah matamu, Nak,” ujar suara
            itu lagi, “apa yang kau inginkan hingga kau rela membiarkan

            dirimu menderita seperti itu?”

                  Sang  Prabu  merasa tidak  asing dengan suara itu.
            Karena itu, pelan-pelan ia pun membuka matanya. Setelah

            membuka mata, ia melihat sesosok bayangan putih berdiri
            di  hadapannya. Sosok bayangan itu makin  lama makin

            jelas. Wajahnya tampak  keriput. Alisnya putih. Kumis dan
            jenggotnya pun sudah memutih.

                  “Ampun,  Ayahanda,  ananda  sangat  menderita.

            Tolonglah,  Ayahanda,”  ujar sang Prabu  sambil  bersimpuh
            di kaki bayangan putih itu. Sosok putih itu tidak lain adalah
            ayahanda sang Prabu sendiri yang telah lama meninggal.




                                         23
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35