Page 32 - Si Kerongo
P. 32
daging dan tulangnya. Setelah itu, daging dan tulang kijang
tersebut dimasak menjadi masakan yang siap dimakan.
Karena tubuh rusa itu cukup besar, Raja Belau mengolahnya
menjadi berbagai masakan. Ia memasak daging rusa itu
menjadi gulai dan satai. Sisanya dibakar dalam ruas
bambu. Ketika sebagian masakan itu sudah matang, Raja
Belau menyuruh Kerongo untuk mengantarkannya kepada
anak-anaknya yang tinggal di dalam hutan. Raja Belau
yang tahu Kerongo sangat suka makan melarang Kerongo
untuk mencicipi masakan tersebut karena masakan tersebut
hanya untuk anak-cucu Raja Belau. Kerongo yang lugu
menganggukkan kepalanya.
Dengan berjalan kaki Kerongo membawa bungkusan
berisi gulai dan satai daging rusa. Aroma masakan tersebut
sungguh menggiurkan. Lama kelamaan Kerongo tidak
sanggup juga menahan nafsunya untuk mencicipi sedikit
masakan daging rusa itu, untuk sekadar mengetahui
bagaimana rasa masakan Raja Belau yang terkenal pandai
memasak daging itu.
“Aku rasa tidak apa-apa jika aku mencicipinya sedikit.
Aroma masakan Raja Belau memang sangat menggoda,” pikir
Kerongo. Ia mulai mengambil sedikit masakan Raja Belau
dan mencicipinya. Namun, karena masakan itu sangat enak,
20