Page 10 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 10
“Baiklah, kalau itu yang engkau kehendaki. Aku setujui
permintaanmu. Segeralah engkau mencari calon istrimu,” kata Raja
Wadirah tersenyum.
“Hamba mohon pamit beberapa lama untuk melaksanakan
niat hamba,” kata Mahsyud seraya mohon diri.
“Baik, aku izinkan.”
Mahsyud Hak menyembah lalu pulang dan menyiapkan
diri.
Keesokan harinya, Mahsyud Hak ke luar istana dengan
mengenakan pakaian derji, pakaian yang biasa digunakan oleh
seorang penjahit di kerajaan itu. la membawa kendi-kendi. Diisinya
kendi itu dengan kain-kain perca, benang, dan jarum. Kendi yang
lain berisi beras yang terbuat dari gading. Kendi itu digantungkan
pada bahunya lalu ia berjalan ke luar kota. la hanya makan kalau
ada orang yang mau menggunakan tenaganya.
Sudah hampir satu bulan lamanya ia mencari perempuan
yang akan dijadikan istrinya. Namun, belum juga dapat seperti
kehendak hatinya. Di tengah perjalanan, ia berjumpa dengan
seorang wanita cantik. Tubuhnya tinggi semampai. Penampilannya
menggambarkan kesederhanaan dalam hidupnya. Sorot matanya
menunjukkan kecerdikan si empunya. Umurnya lebih kurang
-
empat belas tahun. la bertanya kepada wanita itu.
‘Hai perempuan cantik, siapa namamu?”
”Namaku yang tiada mati,” jawab wanita cantik itu.
3