Page 15 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 15
Mohon doa restu Ayah dan Bunda.”
Citatah pun mohon doa restu kepada orang tuanya.
“Ayah, hamba ... mohon izin hendak mengikut tunangan hamba.
Hamba mohon doa restu dari Ayah, Mudah-mudahan kita dapat
dipertemukan Tuhan kembali,” kata Citatah sambil mencium
tangan ayah dan menghampiri ibunya.
“Ibu, doakan hamba. Mudah-mudahan kita masih
dipertemukan Allah kembali,” kata Citatah sambil memeluk dan
mencium tangan orang tua itu.
Ibu Citatah tidak dapat berkata-kata karena sedih.
Dengan terbata-bata ia berkata, “Anakku, baik-baiklah engkau di
negeri orang. Turutlah kata suamimu karena ialah ganti orang
tuamu.”
Mahsyud Hak terharu melihat kedua orang perempuan
yang akan berpisah itu. Kemudian, ia mengambil kendi-kendinya
lalu diberikan kepada Citatah. Selain itu, ia juga memberikan
payung dan kaus kaki kepada Citatah untuk menguji
kepandaiannya. Citatah mengambil kedua barang itu, tetapi tidak
dipakai. Setelah beberapa lama berjalan, mereka terhalang pada
sebuah sungai. Citatah bertanya kepada derji itu.
“Tuanku, apakah kita akan menyeberangi sungai ini?”
“Ya,” jawab derji itu singkat.
Citatah segera mengenakan kaus kaki karena takut
terkena binatang di dalam air. Mahsyud Hak suka hatinya karena
ternyata Citatah adalah gadis yang cerdik.
8