Page 18 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 18

“Mana tunanganmu itu?” tanya pemuda itu.


                    “Sekarang ia pergi ke dalam kota. la pulang memanggil
            keluarganya untuk menyambut hamba, “jawab Citatah.

                     “Tahukah kamu tentang derji itu?”

                    Citatah menggelengkan kepalanya.


                    “la seorang derji yang suka menipu. la sering menjual
            perempuan di tempat ini. Perempuan itu diambilnya dari berbagai
            tempat. Entah sudah berapa puluh orang yang diperjual-belikan.
            Hamba dengar, sekarang ia sudah menyimpan seorang perempuan.
            la  telah mengambil uang emas dari seorang penghulu. Hamba
            disuruh melihat tuan hamba oleh penghulu itu. Apabila hamba
            lapor kepadanya, ia mau menebusnya,” kata pemuda itu.

                    “Bagaimana? Apakah engkau masih mau menunggu derji
            itu.”


                    “Hamba tidak mau dengar kata-kata Tuan hamba,” jawab
            Citatah.

                    “Wah, sayang sekali Tuan hamba diperdayakan oleh derji
            itu.  Mumpung  derji  itu  belum  datang,  mari  kita  pergi  bersama-
            sama. Hamba jadikan Tuan hamba istri karena hamba belum
            beristri,” kata pemuda itu sambil menggoda.


                    “Hamba tidak percaya kata Tuan hamba. Jikalau dijual pun
            hamba rela. Hamba tidak mau mengubah setia hamba kepadanya
            karena ini sudah dengan kehendak ibu bapak hamba. Lagi pula
            betapa dosanya melawan kepada orang tua. Hamba tidak mau
            beranjak dari tempat ini,” kata Citatah.

                                         11
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23