Page 20 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 20
Hamba tunangan derji dari dusun ini. Tunangan hamba menyuruh
hamba tetap di sini. la pulang hendak menyuruh keluarganya
datang menjemput hamba. Sejak kemarin, ia tidak juga muncul.
Apa sebabnya, hamba tidak tahu.” Citatah memberi keterangan
kepada para perempuan itu.
“Engkau akan dikawinkan dengan penghulu kami,” kata salah
seorang perempuan itu.
“Mari kita ke rumahnya. Derji itu sudah gaib. Dia tidak
akan-datang lagi. Sebaiknya, engkau mau bersama kami ke rumah
penghulu kami.”
“Aku tidak mau. Kalau aku akan dibawa ke rumah
penghulumu, nantikan tunangan hamba datang. Hamba akan turut
kalau bersama derji itu.”
Kesepuluh orang itu tetap saja membujuk Citatah agar mau
diajak pergi. Namun, Citatah tidak dapat dibujuk. la tetap duduk
menunggu tunangannya.
Para perempuan itu tidak sabar, salah seorang dari mereka
berkata.
“Engkau jangan banyak kata! Mari aku bawa engkau
menghadap penghulu kami.”
“Janganlah hamba dipaksa. Nantilah tunangan hamba
datang, barulah hamba dibawa ke penghulu Tuan hamba.” Citatah
memohon belas kasihan. Namun, mereka tidak memedulikan
ucapan Citatah. la dibawa ke rumah Mahsyud Hak.
13