Page 24 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 24
Citatah tetap tidak mau. Jangankan dimakannya makanan
itu, dilirik pun tidak. Citatah menangis terus selama tujuh hari. la
hanya memakan bekal yang dibawanya sedikit demi sedikit. Orang
itu melaporkan keadaan Citatah kepada Mahsyud Hak. Mahsyud
Hak sukacita hatinya karena yakin Citatah tidak akan berpaling
kepada laki-laki lain selain derji itu.
Keesokan harinya, pagi-pagi Mahsyud Hak memakai
pakaian derji dengan membawa kendi-kendii yang diangkutkan di
bahunya. la berjalan perlahan-lahan di sisi rumah kecil itu. Citatah
yang melihat derji itu segera keluar dan turun dari rumah itu. la
meniarap di kaki derji itu sambil menangis
“Mengapa Tuan hamba lambat sekali mendapatkan hamba.”
“Tiba di rumah hamba sakit. Itulah sebabnya hamba lambat
datang mendapatkan Tuan hamba. Mengapa Tuan hamba berada di
tempat ini?” tanya Mahsyud Hak pura-pura tidak tahu. “Bukankah
Tuan hamba berada di tepi jaIan di bawah sepohon kayu?” tanya
Mahsyud kembali.
Citatah bertambah sedih tangisnya. Dengan terbata-bata ia
menceritakan kejadian sejak ditinggalkan oleh Mahsyud Hak tanpa
mengurangi atau menambah sampai hal yang sekecil-kecilnya.
Mahsyud Hak sedih melihat keadaan Citatah, tetapi sebenarnya
sangat gembira karena terbukti bahwa Citatah adalah wanita
yang sangat setia. la mengambil tangan Citatah lalu diciumnya.
Dipimpinnya Citatah lalu dibawa ke rumahnya.
Tiba di rumah Mahsyud Hak, Citatah heran melihat
rumah yang besar dan bagus.
17