Page 27 - Si Cantik dan Mentri Hasut
P. 27
3. CITATAH MENIKAH
Citatah melihat-lihat rumah Mahsyud Hak. la tiba di
ruang paseban di bagian depan rumah Mahsyud Hak. Ruangan
itu besar sekali, belum ada orang kecuali biduanda yang
sedang membersihkannya. Kursi dan meja yang terdapat di
ruangan itu cukup banyak. Kursi-kursi itu diletakkan teratur
mengapit sebuah kursi yang lebih besar dan bagus. Di muka
kursi-kursi itu digelar permadani yang digunakan untuk
tempat duduk para kawula. Melihat ruangan itu, Citatah
mengernyitkan keningnya. Rasanya ia pernah dibawa ke
ruangan ini oleh beberapa perempuan. Teringat hal itu, ia
melihat kepada Mahsyud Hak, yang masih berpakaian derji
sambil berpikir.
“Memang derji ini sama dengan orang yang duduk pada
kursi besar itu. Akan tetapi, tidak mungkin derji ini adalah
penghulu yang kemarin aku lihat. Rupanya memang mirip. Ya, ya ...
ketika para perempuan itu membawa hamba ke suatu tempat. Rasa-
rasanya tempat itu semacam paseban. Yaaa, seperti ruangan ini,”
kata Citatah tiba-tiba. Mahsyud Hak tersenyum mendengar ucapan
Citatah yang tiba-tiba. Citatah heran melihat derji itu tersenyum.
“Jangan-jangan derji itulah penghulu yang aku lihat” Citatah
ingin memastikan dugaannya.
20