Page 26 - Pengeran Indra Bangsawan
P. 26
Selanjutnya, nenek dan Pangeran Indra Bangsawan
menceritakan kisah masing-masing. Pangeran menceritakan
keluarganya. Ia juga bercerita tentang permintaan ayahandanya,
yaitu buluh perindu.
“Itulah, Nek. Mengapa saya sampai di sini. Saya sudah
berjanji dan bertekad bahwa saya tidak akan kembali jika saya
belum membawa buluh perindu tersebut,” kata pangeran.
“Engkau anak baik karena kau ingin memenuhi permintaan
ayahmu,” kata nenek, “kalau begitu tinggallah kau di sini!”
“Terima kasih, Nek,” kata pangeran.
“Baiklah, sekarang bersihkan dirimu dan istirahatlah di
sana!” jawab nenek sambil menunjuk kamar sebelah.
Nenek juga beristirahat dan berbaring di atas balai-balai.
Ia tidak dapat memejamkan matanya. Pikirannya masih terfokus
pada pemuda yang bernama Pangeran Indra Bangsawan. Lalu,
kedua tangannya disilangkan di bawah kepalanya.
“Kalau memang benar pemuda itu adalah Pangeran Indra
Bangsawan, berarti anak itu yang aku cari selama ini karena dialah
yang dapat membantu Raja Kabir untuk membebaskan negerinya
dari ancaman raksasa,” pikir nenek.
Di kamar sebelah, Pangeran Indra Bangsawan beristirahat.
Badannya dibaringkan di atas balai-balai. Sudah lama ia berbaring,
tetapi matanya tidak dapat dipejamkan. Pikirannya menerawang
jauh sekali dan tiba-tiba ia teringat saudaranya. Ia sangat sedih.
19