Page 7 - modul perundungan
P. 7

b.  Pentingnya animasi satua bali untuk membantu pemahaman siswa tentang pencagahan

                      perundungan di sekolah.



               Isi Modul

                      Mari kita bahas satu persatu mengenai hal tersebut supaya adik-adik memahami dengan baik

               seperti  apa  program  pembentukan  agen  perubahan  perilaku  dalam  pencegahan  perundungan

               menggunakan animasi satua Bali dengan menggunakan karakter yang mudah dipahami oleh siswa
               dalam proses pembalajaran modul.

                   Bullying adalah istilah trend atas pelecehan yang sering dialami oleh para pelajar di Indonesia.
               Fenomena bullying ini seolah menjadi budaya yang permisif di tengah masyarakat, padahal dampak dan

               efeknya sangat merugikan bagi korban bullying tersebut. Kondisi bullying sangat lumrah dilakukan dan
               dari waktu ke waktu terus menghantui anak Indonesia (Yamin et al., 2018). Kasus bullying yang sering

               dijumpai terkait dengan intimidasi, senioritas baik fisik maupun psikis. Kasus penindasan paling banyak

               terjadi  pada  lingkungan  sekolah  dimana  remaja  lebih  banyak  menghabiskan  waktunya  di  sekolah.
               Penindasan di sekolah termasuk prioritas masalah kesehatan mental yang harus segera diselesaikan.

               Data UNICEF tahun 2014 menyatakan delapan dari 10 anak mengalami bullying dan kasus bullying di
               Indonesia menempati urutan atau posisi keempat dalam kasus kekerasan anak (Terbit, 2018)

                   Sustainable  development  goals  (SDGs)  menuntut  bahwa  kekerasan  pada  anak  di  Tahun  2030
               diharapkan mengalami penurunan sehingga dapat meningkatkan kesehatan mental remaja (Sivaraman,

               Nye and Bowes, 2019). Bulying merupakan fenomena global dan seluruh dunia mengkhawatirkan akan

               masa depan remaja yang menjadi pelaku dan korban bully. Perilaku penindasan saat ini tidak hanya
               dilakukan melalui verbal tetapi melalui cyber (Garaigordobil and Martínez-Valderrey, 2018). Pada tahun

               2015, laporan UNICEF menunjukkan bahwa  50% anak umur 13-15 tahun dilaporkan mengalami bullying
               di  sekolah  (G  Sedanayasa  and  Dharmayanti,  2016).  Penelitian  di  Kabupaten  Buleleng  tahun  2016

               menunjukkan bahwa dari sembilan sekolah yaitu SD, SMP, dan SMA bahwa 53% siswa mengalami

               sindiran atau verbal bullying, kata kasar dan hinaan yang berasal dari siswa senior maupun pengelola
               sekolah (Gede Sedanayasa and Dharmayanti, 2016). Sedangkan jika dilihat di Kabupaten Jembrana

               pengalaman anak yang pernah menjadi korban perundungan sebesar 64,1% (Megaputri et al., 2021).
               Anak Indonesia masuk dalam kategori darurat bullying jika tidak mendapatkan penanganan maka akan

               berdampak serius. Laporan menyebutkan bahwa dampak yang dapat ditimbulkan yaitu menurunnya

               prestasi belajar, bunuh diri, merokok narkoba, minum alkohol bahkan tindak kriminalitas (Yamin et al.,
               2018). Hal ini juga yang menyebabkan kasus kriminalitas pada anak meningkat.


               3 | M O D U L   A G E N   P E R U B A H A N   P E R I L A K U   M E N G G U N A K A N   M E D I A
               A N I M A S I   S A T U A   B A L I
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12