Page 26 - Modul Pembelajaran Analisis Laporan Keuangan
P. 26
dapat saja terjadi karena kas tidak digunakan sebaik mungkin. Untuk mengatakan
suatu kondisi perusahaan baik atau tidaknya, ada suatu standar rasio yang
digunakan, misalnya rata-rata industri untuk usaha yang sejenis atau dapat pula
digunakan target yang telah ditetapkan perusahaan, biasanya ditetapkan
berdasarkan rata-rata industri untuk usaha yang sejenis. Dalam praktiknya sering
kali dipakai bahwa rasio lancar dengan standar 200% (2:1) merupakan ukuran
yang cukup baik bagi suatu perusahaan. Namun, sekali lagi untuk mengukur
kinerja manajemen, ukuran yang terpenting adalah rata-rata industri untuk
perusahaan yang sejenis.
Rumus untuk mencari rasio lancar (current ratio) adalah sebagai berikut:
Aset Lancar ( )
=
Utang Lancar ( )
2) Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio)
Rasio cepat (quick ratio) atau rasio sangat lancar atau acid test ratio
merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
atau membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aset
lancar tanpa memperhitungkan nilai persediaan (inventory). Hal ini dilakukan
karena persediaan dianggap memerlukan waktu relatif lebih lama untuk
diuangkan apabila perusahaan membutuhkan dana cepat untuk membayar
kewajibannya dibandingkan aset lancar lainnya. Jika current ratio tinggi tapi
quick ratio rendah menunjukkan adanya investasi yang sangat besar dalam
persediaan.
Rumus untuk mencari rasio cepat (quick ratio) adalah sebagai berikut:
−
( ) =
atau
Kas + Bank + Efek + Piutang
( ) =
3) Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio kas (cash ratio) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Ketersediaan uang
22