Page 9 - MAKALAH PLH KELOMPOK AAT (1)
P. 9
Contoh argumen ini tidak valid.Suatu argumen dikatakan sahih atau valid, jika
konjungsi beberapa hipotesis yang ada bernilai benar berimplikasi pada kesimpulan
yang benar. Dengan kata lain, argumen sahih atau valid, jika proposisi merupakan
suatu tautologi. Sebaliknya, argumen dikatakan tidak sahih atau tidak valid, jika
proposisi bukan tautologi. Oleh karena itu, kesahihan atau validitas suatu argumen
dapat ditunjukkan dengan menggunakan tabel kebenaran atau menggunakan hukum-
hukum kesetaraan logik.
2.4 Inferensi Induksi, Abduksi dan Deduksi
Ada tiga jenis inferensi, yaitu: induksi, dan abdu deduksi, Dari tiga jenis
inferensi tersebut hanya inferensi deduksi yang kesimpulannya niscaya benar apabila
ditarik dari premis-premisnya yang benar pula. Sementara itu, inferensi induksi dan
abduksi tidak pernah bersifat niscaya, namun hanya akan sampai kepada kesimpulan
yang bersifat probable (kemungkinan besar) (Sudarminta, 2002).
1. Inferensi induksi
Inferensi induksi adalah bentuk inferensi yang membentuk suatu hipotesis
sedemikian rupa sehingga apabila hipotesis itu benar maka premis-premis dari mana
inferensi itu ditarik juga dengan sendirinya benar. Dalam inferensi induksi pola pikir
penalaran yang berlaku adalah pola pikir bergerak dari yang bersifat spesifik,
kemudian ditarik atau disimpulkan menjadi suatu generalisasi yang bersifat umum
(what is so).
Contoh:
Premis 1: Sebelum hujan terdapat awan mendung di langit di Bogor
Premis 2: Sebelum hujan terdapat awan mendung di langit Tangerang
Premis 1: Sebelum hujan terdapa awan mendung di langit Makassar
Premis 1: Sebelum hujan terdapat awan mendung di langit Surabaya