Page 41 - Ebook - Peneguhan Pdt Henny
P. 41

1  Korintus  3:6  TB2  “Aku  menanam,  Apolos  menyiram,  tetapi  Allah  yang
         menumbuhkan.”
                     Mari  kita  kembali  pada  kehidupan  GEREJA  yang  mula-mula,  perhatikan
         Kisah Para Rasul 3 : 1-16 (12)”Ketika Petrus melihat hal itu, ia berkata kepada
         orang  banyak  itu,  “Hai  orang  Israel,  mengapa  kamu  heran  tentang  kejadian
         itu  dan  mengapa  kamu  menatap  kami  seolah-olah  kami  membuat  orang  ini
         berjalan karena kuasa atau kesalehan kami sendiri?”.
                   Dikisahkan  sore  itu  Petrus  dan  Yohanes  menuju  Bait  Suci,  di  situ  ada
         pengemis  lumpuh  sudah  lama  sekali.  (biasalah  pengemis  selalu  duduk  di
         dekat  rumah  Ibadah,  jarang  di  Supermarket).  Orang-orang  beribadah
         dianggap  murah  hati  oleh  para  pengemis…  meski  orang-orang  beribadah
         selalu  berpura-pura  tidak  melihat  mereka.  Kali  ini  surprise  banget  bagi  si
         lumpuh  karena  ini  bukan  lagi  eye  cathcing,  tapi  eye  contact..  dengan
         dermawan  Petrus  &  Yohanes.  Kata  Petrus  (4-6)  :  Pandanglah  kami,…  namun,
         Petrus berkata, “ Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai,
         kuberikan  kepadamu:  Dalam  nama  Yesus  Kristus,  orang  Nazaret  itu,  bangkit
         dan  berjalanlah  !”.  Kesembuhan  terjadi,  jelas  bukan  karena  hebat  dan
         salehnya  Petrus,  ia  hanya  alat/instrumen  yang  digunakan  Tuhan  untuk
         sembuhkan  si  lumpuh.  Petrus  terang-terangan  mengingatkan  orang  banyak
         untuk memandang kepada TUHAN (12). Wah Petrus yang dulu sangat percaya
         diri,  si  “mulut  besar”  ini  benar-benar  telah  bertobat  saat  3x  ayam  berkokok,
         Yesus  menatap  Petrus  yang  sudah  menyangkali  Yesus  3x.  Sekarang  Petrus
         bukan orang bebal lagi, juga tidak tinggi hati, ia tahu ia tidak berguna, ia tidak
         berdaya;  tetapi  dalam  ketidak-berdayaan  itu  Tuhan  mau  memakai  ia.  Maka
         dalam  peristiwa  kesembuhan  pengemis  lumpuh  ini,  ia  berkata  :  Jangan  lihat
         saya..   I’m   nothing.   Tuhan   memakai   siapapun,   bukan   kelompok
         pendeta/sekolah teologia, para lao shi, guru-guru (Sekolah Minggu) saja, tapi
         siapapun.  Yesaya  10:5  “Asyur,  yang  menjadi  cambuk  murka-Ku  dan  yang
         menjadi  tongkat  amarah-Ku!”.  Yeremia  1:5  "Sebelum  Aku  membentuk  engkau
         dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar
         dari  kandungan,  Aku  telah  menguduskan  engkau,  Aku  telah  menetapkan
         engkau  menjadi  nabi  bagi  bangsa-bangsa”.  Saya  mengimani  ayat  ini:  bahwa
         tidak ada seorangpun terlahir di dunia ini tanpa tujuan-tujuan Allah.
                Hari ini Tuhan meneguhkan dan menggugah identitas kita sebagai orang
         beriman  dengan  sabda-Nya:  kita  adalah  alat  di  tangan  Tuhan.  Alat  untuk
         melukis  cinta  kasih,  kedamaian,  kegembiraan,  kesejahteraan  di  muka  bumi.
         Mari  berkarya  dengan  talenta  yang  sudah  Tuhan  berikan  sesuai  dengan
         Tujuan Allah memberikannya. I’m nothing, HE is everything.
                Mari menjadi GEREJA, komunitas yang saling menopang dan melengkapi,
         yang mengandalkan dan memuliakan Tuhan. Ad maiorem Dei Gloriam, untuk
         kemuliaan Allah yang lebih besar.










                                                                God’s Little Pencil   39
   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45   46