Page 19 - E-Modul IML
P. 19
Pada awalnya, sistem kontrol industri menggunakan cara konvensional yaitu
dengan sistem sambungan menggunakan beberapa komponen seperti time, relay,
counter dan kontaktor. Generasi selanjutnya, sistem kontrol industry sudah
menggunakan microprocessor dengan bahasa pemograman assembler.
Programmable Logic Controller pada dasarnya adalah sebuah computer yang
khusus dirancang untuk mengendalikan aktifitas suatu mesin secara otomatis. Ditinjau
dari fungsinya, PLC dirancang untuk menggantikan relay logic pada rangkaian
kendali magnetik. Mesin yang dikendalikan PLC dapat berupa regulasi variabel secara
kontinu seperti pada servo (Kecepatan, posisi) atau hanya melibabtkan aktifitas
pengendalian dua keadaan saja (on-off, buka-tutup, berputar-berhenti, nyala-padam,
start-stop, naik-turun yang dilakukan secara berulang-ulang seperti umum dijumpai
pada mesin perakitan, sistem konveyor, sistem pengisian-pengosongan dan lain
sebagainya. Untuk tujuan tersebut diperlukan data informasi dari sensor, PLC sebagai
pengendali dan actuator yang menerima instruksi. Sensor dan actuator tersebut
dipasang pada mesin yang dikendalikan seperti diagram konseptual yang diperagakan
pada gambar 1.
Gambar 1. Diagram Konseptual Aplikasi PLC ( Risfendra, Ph.D )
Walaupun istilah PLC secara bahasa berarti pengontrol logika yang dapat
diprogram, tetapi pada kenyataannya, PLC secara fungsional tidak lagi terbatas pada
fungsi-fungsi logika saja. Sebuah PLC dewasa ini dapat melakukan perhitungan-
perhitungan aritmatika yang relatif kompleks, fungsi komunikasi, dokumentasi, dan
lain sebagainya (sehingga dengan alasan ini dalam beberapa buku manual, istilah PLC
sering hanya ditulis sebagai PC- Programmable Controller saja).
Modul Pembelajaran 6
Motor Control Trainer dan PLC Trainer