Page 2 - COBA - SOP SIDEK Application UD Prigel_Neat
P. 2

c.     Satu periode akuntansi adalah 1 tahun (1 April s.d. 31 Maret) yang dikelompokkan

                         dalam  12  periode  bulanan.  Periode  ini  dipilih  agar  perusahaan  dapat  lebih  fokus
                         menyelesaikan transaksi-transaksi bisnis yang sering padat di Desember dan Juni.

                    d.     Berdasar ketentuan, beras dan garam merupakan jenis komoditas yang bukan obyek

                         PPN sehingga tidak dikenai pajak masukan maupun pajak keluaran.
                    e.     Sistem  pencatatan  yang  digunakan  adalah  sistem  Perpetual  (Kontinyu).

                         Perusahaan  menyimpan  barang  dagangan  (BD)  secara  sistematis  sehingga  dapat
                         diyakinkan bahwa barang dagangan yang pertama dibeli pada dasarnya merupakan

                         barang dagangan yang pertama dijual. Proses bisnis ini dilakukan karena beras dan
                         garam berisiko mengalami kerusakan karena waktu. Disamping itu, pembeli pada

                         prinsipnya  bersedia  menerima  barang  dagangan  yang  dikirimkan  tanpa  harus

                         memilih barang dagangan karena beras dan garam yang dikirimkan dikemas secara
                         standar dan masih belum kadaluwarsa. Selanjutnya, perusahaan menyadari bahwa

                         informasi  yang  terkait  dengan  persediaan  barang  dagangan  sangat  krusial  untuk
                         menghindari kehabisan stok dan juga untuk pengambilan keputusan bisnis, seperti

                         misalnya  penentuan  harga  jual.  Dengan  pertimbangan  di  atas  perusahaan
                         menetapkan  untuk  menggunakan  sistem  Perpetual  dengan  metode  FIFO  dalam

                         penentuan kos barang terjual (KBT) - kadang disebut Harga Pokok Penjualan – cost

                         of goods sold.
                    f.     Pada prinsipnya, pencatatan koreksi dilakukan sesegera mungkin ketika kesalahan

                         teridentifikasi. Di akhir setiap bulan lazimnya dilakukan aktivitas untuk melakukan

                         pengecekan ulang. Pencatatan koreksi harus diproses sebelum pencatatan penyesuai
                         yang rutin dilakukan, seperti misalnya pencatatan penyesuai terhadap bahan habis

                         pakai. Metode Langsung digunakan untuk pencatatan koreksi.
                              Ilustrasi  U1:  21  Desember  UD.  Prigel  menemukan  adanya  kesalahan

                              pencatatan  yang  dilakukan  di  awal  Desember.  Transaksi  yang
                              sesungguhnya  adalah  pembayaran  tunai  ongkos  angkut  pembelian

                              Rp200.000 dari pembelian kredit dengan ketentuan FOB Shipping point,

                              tetapi  salah  dicatat  sebagai  pembelian  bahan  habis  pakai  sejumlah
                              Rp200.000 secara tunai.

                              21/12  Persediaan barang dagangan          Rp200.000
                                            Bahan habis pakai                          Rp200.000









                                                           50
   1   2   3   4   5   6   7