Page 9 - pemetaan kcb candi abang andro
P. 9
Candi Abang merupakan runtuhan candi yang sebenarnya sudah sejak lama
ditemukan, yaitu tahun 1915 berdasarkan laporan ROD (Rapporten van den
Oudheidkundigen Dienst) (Bosch, 1915: 43). Dari laporan tersebut, belum banyak
diketahui informasi mengenai Candi Abang, namun dalam laporan tersebut
disebutkan bahwa di Candi Abang pernah ditemukan sebuah lingga dan arca
Budha. Lingga adalah lambing dewa Siwa, dewa tertinggi dalam agama Hindu,
apabila temuan lingga tersebut benar-benar lingga dalam arti sesungguhnya
(bukan lingga patok). Bisa jadi apabila terdapat arca Buddha dan Candi Abang
berlatar belakang agama Buddha, maka temuan lingga tersebut dapat berarti
sebagai lingga patok. Namun berdasarkan kedua temuan tersebut belum menjadi
jaminan Candi Abang bersifat Siwa-Buddha. Di situs Candi Abang juga pernah
ditemukan sebuah prasasti pendek pada tahun 1932. Prasasti pendek tersebut
berbunyi:
1. paki hum jah
2. swasti sakawarsatita
3. 794 bhadravadamasa
4. tithi caturthi krsnapaksa
5. wu ka ang
6. ...... ka
Berdasarkan catatan Jan Wisseman Christie dalam “Register Of The Inscriptions
Of Java 732 – 1060 A.D. (1999)” menyebutkan bahwa di Candi Abang pernah
ditemukan prasasti pendek yang terdiri dari 6 baris dipahatkan pada sebuah batu.
Isinya belum begitu jelas, tetapi angka tahun masih dapat terbaca. Dimungkinkan
berisi tentang pemberian hadiah Sima dan dimungkinkan Candi Abang berlatar
belakang agama Buddha. Berdasarkan alih bahasa, prasasti tersebut menyebutkan
angka tahun 794 Saka atau 872 Masehi. Akan tetapi yang masih diragukan adalah
lokasi pasti penemuan prasasti pendek tersebut.
7
Balai Pelestarian Cagar Budaya
D.I. Yogyakarta