Page 14 - pemetaan kcb candi abang andro
P. 14
BAB III
METODE DAN PROSEDUR PELAKSANAAN
A. Metode Pemetaan Kawasan Cagar Budaya Candi Abang
Pemetaan secara sederhana diartikan sebagai proses untuk membuat
peta. Proses tersebut meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan
penyajian data dalam wujud peta. Pemetaan Kawasan Cagar Budaya adalah
kegiatan untuk mendokumentasikan satuan ruang geografis yang memiliki dua
Situs Cagar Budaya atau lebih yang letaknya berdekatan dan/atau
memperlihatkan ciri tata ruang yang khas dalam bentuk peta.
Pengumpulan data dalam kegiatan pemetaan dapat berupa pengukuran
langsung dilapangan atau melalui data – data sekunder. Beberapa cara yang
dilakukan untuk pengumpulan data dilapangan antara lain pengukuran
teresterial dan pemotretan foto udara.
Survei teresterial dilakukan dengan melakukan pengukuran koordinat
secara langsung dilapangan terhadap segala kenampakan objek yang dianggap
penting. Pengukuran ini umumnya dilakukan dengan menggunakan Theodolit,
Total Station, dan GPS baik handheld (untuk akurasi sedang) maupun GPS
Geodetik (untuk akurasi tinggi). Proses ini menghasilkan data ukur yang baik
namun membutuhkan waktu yang lama.
Selain menggunakan survei terestris, akuisisi data dapat dilakukan
dengan menggunakan penginderaan jauh. Data penginderaan jauh yang paling
umum adalah foto udara dan citra satelit. Perolehan foto udara dengan resolusi
tinggi dengan cara konvensional membutuhkan banyak biaya, namun dengan
12
Balai Pelestarian Cagar Budaya
D.I. Yogyakarta