Page 68 - E-MODUL EKONOMI - bag 1
P. 68

Back to Peta Konsep

                      Perhitungan:

                      Pendapatan  bruto  perusahaan  tersebut  >4,8  miliar  per  tahun  sehingga  rumus
                      penghitungan pajak penghasilannya 1% x peredaran bruto (omzet).

                        1% x Rp1.500.000.000,00 = Rp625.000.000,00.

                        Jadi, pajak penghasilan yang harus dibayar Pak Roni sebesar Rp15.000.000,00.



               b.  Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

                          Pajak  Bumi  dan  Bangunan  bersifat  kebendaan,  yaitu  besar  pajak  terutang
                   ditentukan  oleh  objek  pajak  (bumi/tanah  dan  bangunan).  Undang-undang  yang

                   mengatur ketentuan PBB adalah Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak
                   Bumi dan Bangunan. Berdasarkan Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang

                   Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, mulai 1 Januari 2014 pajak bumi perdesaan dan

                   perkotaan dikelola pemerintah daerah. Jadi, pemerintah pusat hanya mengurusi Pajak
                   Bumi dan Bangunan (PBB) untuk objek perkebunan, perhutanan dan pertambangan.

                   Keadaan tersebut menyebabkan mekanisme tarif dan perhitungan PBB pusat dan PBB

                   daerah berbeda.
                   (1) Subjek dan Objek Pajak Bumi dan Bangunan

                              Subjek  Pajak  Bumi  dan  Bangunan  (PBB)  adalah  orang  atau  badan  yang

                      secara nyata mempunyai hak dan memperoleh manfaat atas bumi, serta memiliki,
                      menguasai dan memanfaatkan atas bangunan. Sedangkan objek Pajak Bumi dan

                      Bangunan (PBB)adalah bumi dan bangunan. Bumi adalah permukaan atau tanah

                      meliputi  taman,  kebun,  sawah,  dan  pekarangan.  Bangunan  adalah  konstruksi
                      teknik  yang  dibangun  secara  tetap  pada  tanah  dan  perairan  meliputi  gedung,

                      rumah,  pagar,  kolam,  kilang  minyak,  jalan  tol,  pusat  perbelanjaan,  taman,  dan

                      fasilitas olahraga.
                   (2) Objek Pajak Tidak Kena Pajak (Pengecualian Objek PBB)

                              Objek pajak yang tidak dikenai pajak adalah objek yang:
                      a)  Digunakan  untuk  melayani  kepentingan  umum  di  bidang  ibadah,  sosial,

                          kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional yang tidak bertujuan mencari

                          keuntungan.
                      b)  Digunakan untuk kubura, peninggalan purbakala, atau sejenis dengan itu.











                                                                         E-Modul Ekonomi kelas XI
                                                                                                                60
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73