Page 70 - E-MODUL EKONOMI - bag 1
P. 70
Back to Peta Konsep
b) Objek pajak kehutanan sebesar 40%.
c) Objek pajak pertambangan sebesar 40%.
d) Untuk PBB daerah tidak ada NJKP.
Rumus menghitung PBB pusat: 0,5% x NJKP x (NJOP – NJOP-TKP)
Rumus menghitung PBB daerah: 0,3% (maksimal) x (NJOP – NJOP-TKP)
Contoh penghitungan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB):
Contoh 1.
Bapak Fadli memiliki tanah di kota Medan seluas 500 m yang didirikan bangunan
2
seluas 450 m . NJOP tanah sebesar Rp1.200.000,00 per m dan NJOP bangunan
2
2
sebesar Rp2.500.000 per m . Jika diketahui NJOP-TKP kota Medan sebesar
2
RP11.000.000,00 tentukan PBB terutang Bapak Fadli.
Perhitungan PBB terutang:
1. Hitung NJOP tanah dan bangunan
(500m x Rp1.200.000,00) + (450m x Rp2.500.000,00)
2
2
Rp600.000.000,00 + Rp1.125.000.000,00
Rp1.725.000.000,00
2. Hitung PBB
Karena ini adalah PBB Daerah, maka menggunakan rumus
0,3% x (NJOP – NJOP-TKP)
0,3% x (Rp1.725.000.000,00 – Rp11.000.000,00)
0,3% x Rp1.714.000.000,00
Rp5.142.000,00
3. Maka, PBB yang harus dibayarkan Pak Fadli selama setahun adalah sebesar
Rp5.142.000,00
E-Modul Ekonomi kelas XI
62