Page 40 - BIOTEKLIT
P. 40

4        Mikroorganisme Penghasil Protein




           Protein sel tunggal (PST) atau SCP (single cell protein) merupakan bahan makanan
        berkadar  protein  tinggi  yang  berasal  dari  mikroorganisme,  seperti  ganggang  (alga)
        bersel   satu,   jamur,   dan   bakteri.   Kadar   protein   yang   dikandungnya   dapat   mencapai
        80%.  Mikroorganisme  tersebut  dapat  tumbuh  dan  berkembang  biak  dengan  cepat
        pada   substrat   limbah   buangan   yang   mengandung      selulosa,   seperti   kayu,   ranting,

        rumput, kertas, dan limbah yang mengandung  metanol.
              Penghasil   protein   sel   tunggal,   antara   lain   ganggang   viru   Spirulina   (Arthrospira
        maxima    dan   Arthrospira   platensis)   dan   ganggang    hijau   (Scenedesmus     sp.   dan

        Chlorella   sp.).   Protein   sel   tunggal   tersebut   dimanfaatkan     sebagai    makanan
        suplemen untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
              Golongan   jamur   yang   mampu   menghasilkan    protein,   misalnya   Saccharomyces
        cerevisiae,   Candida   utlis,   dan   Paecilomyces   variotii.   Jamur   Paecilomyces   dapat
        tumbuh  pada  limbah  pabrik  kertas.  Selain  bermanfaat  untuk  menghilangkan  limbah,

        jamur tersebut juga dapat dipanen untuk makanan ternak.
           Golongan      bakteri    yang    menghasilkan       protein,    misalnya     Methylophilus
        methylotrophus.     Sel-sel   bakteri   ini   dikeringkan,   dibuat   tepung    protein,   dan

        digunakan sebagai campuran makanan ternak sapi dan ayam.


             5        Mikroorganisme Pembasmi Hama Tanaman (Biopestisida)




           Pemberantasan    hama    yang   aman    terhadap    lingkungan    dnegan    menggunakan
        mikroorganisme     yang   dapat   menimbulkan     penyakit   (patogen)   bagi   hama   tersebut.
                                                3
        Contohnya, bakteri Bacillus thuringiensis dan Bacillus popilliae.
              Bacillus   thuringiensis   menghasilkan   senyawa   delta   endotoksin   berupa    toksin
        protein   kristal   yang   dapat   membasmi   hama.      Bioinsektisida   Baculovirus   digunakan
        untuk  memberantas  hama  tanaman  budi  daya,  seperti  serangga  penggerek  jagung,

        kumbang    kentang,   hama    tanaman    kapas,   kutu,   dan   kumbang   daun.   Bakteri   hasil
        rekayasa   genetika   lainnya   yang   dimanfaatkan    di   bidang   pertanian,   yaitu   bakteri
        minus   es   yang   berasal   dari   keturunan   Pseudomonas    syringae.   Bakteri   minus   es
        yang  belum  direkayasa  dapat  membentuk  kristal  es  yang  tajam  pada  kondisi  udara
        dingin  sehingga  akan  merusak  jaringan  tumbuh-tumbuhan  yang  disebut  luka  beku

        (frost injury).


            32     E-Modul Bioteklit Kelas X
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45