Page 176 - FIKIH_MA_KELAS X_KSKK_2020
P. 176
d. Akad (ijab qabul). Syaratnya dapat dipahami kedua belah pihak.
4. Sulhu adalah perjanjian perdamaian di antara dua pihak yang berselisih. Sulhu dapat
juga diartikan perjanjian untuk menghilangkan dendam, persengketaan atau
permusuhan (memperbaiki hubungan kembali). Hukum sulhu atau perdamaian adalah
wajib, sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau perintah Allah Swt.
5. Rukun dan Syarat Sulhu
a. Mereka yang sepakat damai adalah orang-orang yang sah melakukan hukum.
b. Tidak ada paksaan.
c. Masalah-masalah yang didamaikan tidak bertentangan dengan prinsip Islam.
d. Jika dipandang perlu, dapat menghadirkan pihak ketiga. Seperti yang terdapat
dalam Al-Qur’an An-Nisa’ : 35.
6. Macam-macam Perdamaian
Dari segi orang yang berdamai, sulhu macamnya sebagai berikut :
a. Perdamaian antar sesama muslim
b. Perdamaian antar sesama muslim dengan non muslim
c. Perdamaian antara Imam dengan kaum bughat (pemberontak yang tidak mau
tunduk kepada imam).
d. Perdamaian antara suami istri.
e. Perdamaian dalam urusan muamalah dan lain-lain.
7. Daman adalah suatu ikrar atau lafadz yang disampaikan berupa perkataan atau
perbuatan untuk menjamin pelunasan hutang seseorang. Dengan demikian, kewajiban
membayar hutang atau tanggungan itu berpindah dari orang yang berhutang kepada
orang yang menjamin pelunasan hutangnya. Daman hukumnya boleh dan sah dalam
arti diperbolehkan oleh syariat Islam, selama tidak menyangkut kewajiban yang
berkaitan dengan hak-hak Allah.
8. Rukun Daman antara lain :
a. Penjamin (domin).
b. Orang yang dijamin hutangnya (madmun ‘anhu).
c. Penagih yang mendapat jaminan (madmun lahu).
d. Lafal / ikrar.
9. Kafalah adalah menanggung atau menjamin seseorang untuk dapat dihadirkan dalam
suatu tuntutan hukum di Pengadilan pada saat dan tempat yang ditentukan.
10. Rukun dan syarat kafalah sebagai berikut:
164 BUKU FIKIH X MA