Page 101 - (bener)S120_Literasi investasi dan praktik untuk mahasiswa_ISBN 978-634-7400-40-6_Penerbit Star Digital Publishing
P. 101
tujuan hidup dan profil risiko pribadi. Hal ini menjelaskan
mengapa sistem profiling dan robo-advisory menjadi fitur
krusial dalam aplikasi investasi.
5. Persepsi biaya dan transparansi
Biaya transaksi rendah dan transparansi informasi
merupakan nilai tambah yang mendorong pengguna untuk
beralih dari sistem konvensional ke digital. Platform digital
biasanya menawarkan akses gratis terhadap data pasar,
laporan performa, dan estimasi return, yang sebelumnya
hanya tersedia bagi investor institusional.
Menurut laporan Otoritas Jasa Keuangan (OJK, 2022) bahwa tingkat
literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 49,68%
sementara indeks inklusi keuangan sudah mencapai 85,10%. Data ini
menunjukkan adanya kesenjangan antara akses ke layanan keuangan
dengan pemahaman pengguna terhadap instrumen keuangan itu
sendiri. Mahasiswa sebagai generasi digital-native berpotensi menjadi
agen penting dalam meningkatkan kualitas literasi keuangan
sekaligus memperluas basis investor ritel di Indonesia.
Namun, meskipun peluang yang ditawarkan investasi digital sangat
besar, mahasiswa juga menghadapi berbagai tantangan yang tidak
ringan. Rendahnya pemahaman risiko, keterbatasan modal, serta
kerentanan terhadap isu psikologis seperti fear of missing out (FOMO)
dan spekulasi berlebihan menjadi hambatan yang sering ditemui
(Margaretha & Pambudhi, 2015). Oleh karena itu, memahami peluang
dan tantangan investasi online bagi mahasiswa sangat penting, bukan
hanya untuk tujuan akademik, tetapi juga untuk merumuskan strategi
literasi keuangan yang lebih efektif.
Pada sisi peluang, dengan pesatnya perkembangan digitalisasi pada
industri investasi di Indonesia public yang di dalamnya juga
mencakup mahasiswa memperoleh hal-hal sebagai berikut:
95 BUKU INVESTASI

