Page 37 - (bener)S120_Literasi investasi dan praktik untuk mahasiswa_ISBN 978-634-7400-40-6_Penerbit Star Digital Publishing
P. 37
“Selain itu, masyarakat juga harus cermat dalam memastikan
kredibilitas dan legalitas dari penyedia layanan investasi yang
ditawarkan dan jangan mudah tergiur karena sering kali penyedia
layanan ilegal tersebut menggunakan tokoh masyarakat sebagai
bagian promosi,” jelas dia," kata Irhamsah melalui siaran pers, Senin
(8/11/2021). Ia juga mengatakan bahwa inklusi keuangan
merupakan salah satu indikator penting dalam upaya pemerataan
ekonomi nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara
umum. Namun, pada kenyataannya tingkat literasi keuangan di
Indonesia masih menjadi pekerjaan rumah yang belum selesai.
Menurut dia, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia masih
berada di bawah 40 persen. Rendahnya literasi keuangan dapat
menyebabkan berbagai kerugian finansial dan menjadi pintu masuk
bagi para pelaku investasi ilegal atau yang lebih dikenal dengan istilah
investasi bodong. “Edukasi menjadi strategi preventif agar
masyarakat tidak mudah terjerat modus-modus investasi bodong
yang menjanjikan keuntungan tidak wajar dalam waktu singkat,
mengiming-imingi bonus untuk merekrut peserta, meniru atau
mengatasnamakan penyedia layanan resmi untuk mengelabui
masyarakat, serta menyediakan klaim tanpa risiko,” kata Irhamsah.
Lead PR & Communication Bibit.id William menyampaikan, pihaknya
turut merespons laporan-laporan masyarakat terkait investasi
bodong. Dia bilang, meskipun regulator mendukung terciptanya
ekosistem ekonomi digital yang bertanggung jawab, bukan berarti
para penyedia layanan atau perusahaan dapat berdiam diri saja.
“Melalui berbagai program edukasi dan literasi, kami terus
mengingatkan para pengguna dan masyarakat umum, terutama
mereka yang masih tergolong pemula dan belum sepenuhnya
memahami seluk-beluk investasi, untuk menjadi pengguna yang
cerdas, bijaksana, dan logis dalam mengambil keputusan,” kata
William. Sementara itu, Dosen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas
Gadjah Mada, John E. Junarsin menjelaskan, kesadaran untuk
berinvestasi merupakan faktor yang penting agar masyarakat dapat
memiliki masa depan keuangan yang lebih baik. Namun demikian,
31 BUKU INVESTASI

