Page 19 - BMH JATIM-MAJALAH MULIA EDISI OKTOBER 2022
P. 19

sama sepanjang masa. Sejak Nabi      serta akhlak mulia, dalam rangka
           Adam, sampai Kiamat tiba, manusia    mencerdaskan kehidupan bangsa!
           tetaplah manusia.                       Apakah sistem PJJ (Pendidikan
              Makhluk yang dicipta dalam ben­   Tinggi Jarak Jauh) akan mampu
           tuk terbaiknya ini berunsur jiwa dan   mewujudkan tujuan pendidikan
           raga. Manusia bukan monyet, dan      seperti diamanahkan oleh UUD
           bukan kelanjutan kehidupan spesies   1945 tersebut? Kita sudah tahu
           monyet.                              jawabnya!
              Ia makhluk baru (khalqan akhar).     Untuk menanamkan nilai­nilai
           Allah sudah menyiapkan potensi       kebaikan,   aspek   keteladanan,
           manusia untuk mampu beradaptasi      menjadi yang utama. Bukan infor­
           dalam berbagai kondisi, termasuk     masi bahan ajar! Informasi sains
           menghadapi perkembangan sains        dan teknologi kini berjubel di HP.
           dan teknologi, yang juga direkaben­     Pembentukan ‘Guru teladan ke­
           tuk oleh manusia itu sendiri.        hidupan’!  Inilah jawaban untuk tan­
              Maknanya, yang harus diba­        tangan pendidikan di era disrupsi!
           ngun, utamanya adalah manusia­       Ini bukan pekerjaan sambilan!
           nya. Karena itu, lagu Indonesia Raya    Sebab, peran guru sebagai
           mengamanahkan:  ‘bangunlah jiwa­     pendidik,  sebagai  teladan hidup,
           nya’, ‘bangunlah badannya!’ tidak    sebagai  motivator  dan  inspirator
           menyebutkan: ‘bangunlah jalan tol­   kehidupan,  tidak  bisa  digantikan
           nya!’, ‘bangunlah jembatannya!’      oleh HP.
              ‘Mens sana in corpore sano’ (jiwa    Membangun pabrik HP me­
           yang sehat, ada dalam badan yang     mang penting. Tapi,  membangun
           sehat). Itu pepatah lama berbahasa   manusia  yang  mampu  meng­
           Latin.                               gunakan HP dengan beradab, itu
              Al­Quran menyebutkan:  “Qad       jauh lebih penting. Bukan begitu,
           aflaha man zakkaaha, wa qad          Pak! *
           khaaba man dassaahaa.”  Sungguh
           menang orang yang mensucikan ji­
           wanya, dan sungguh binasa orang
           yang mengotori jiwanya!
              Maka, kalau mau Indonesia jaya,
           bersihkan jiwa manusia Indonesia
           dari penyakit: munafik, malas, cinta
           jabatan, cinta harta, cinta pujian, iri
           hati, riya, sombong, dan berbagai
           penyakit  hati  lainnya!  Inilah  tugas
           terpenting dari seorang Presiden
           Indonesia! Dan inilah –  tazkiyyatun
           nafs  ­­ yang harusnya menjadi inti
           kurikulum pendidikan nasional.
              Tak perlu ragu. Bahkan amanah
           Kosntitusi NKRI (pasal 31,  ayat c):
           bahwa,  pemerintah  mengusahakan
           dan menyelenggarakan satu sistem
           pendidikan nasional untuk mening­
           katkan keimanan, dan ketaqwaan



                                                       Rabiul Awal 1444/Oktober 2022 | MULIA  15
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24