Page 65 - Modul Flip book koperasi
P. 65
merupakan faktor pendorong (motivator) bagi koperasi untuk meningkatkan
keyakinan akan kekuatan sendiri dalam mencapai tujuan. Pencapaian
kemandirian dalam koperasi memang memerlukan waktu yang tidak sedikit,
karena diperlukannya proses sesuai dengan hukum pertumbuhan yang
dipaparkan oleh Pumpin dan Range (1991) dalam Ropke (1995:57) bahwa
terdapat empat fase yang harus dilalui dalam proses pertumbuhan yang dimulai
dengan fase percobaan, perkembangan yang pesat, tingkat penurunan
pertumbuhan dan berakhir dengan terjadinya stabilitas atau kemerosotan.
Menurut Pedoman Kertas Kerja Pemeriksaan Kesehatan Koperasi Rasio
Kemandirian Operasional adalah perbandingan antara Partisipasi Netto dengan
jumlah beban usaha ditambah dengan beban perkoperasian dikalikan dengan
100%. Partisipasi netto adalah partisipasi bruto (pendapatan) anggota dikurangi
dengan beban pokok anggota, untuk menghitung Kemandirian Operasional
menggunakan formula sebagai berikut:
100%
ℎ ℎ
Partisipasi netto adalah partisipasi bruto (pendapatan) anggota dikurangi
dengan beban pokok anggota. Untuk rasio kemandirian operasional lebih kecil
sama dengan 100% memperoleh nilai 4 dengan skor 1, untuk setiap penetapan
nilai dan skor rasio kemandirian operasional mengacu kepada tabel di bawah
ini:
Tabel 2.38 Penetapan rasio, nilai, kategori dan skor Kemandirian
Operasional
Rasio (%) Nilai Kategori Skor
≥ 120 1 Sehat 4
110 ≤ X < 120 2 Cukup Sehat 3
100 ≤ X < 100 3 Kurang Sehat 2
≤ 100 4 Tidak Sehat 1
Sumber : Petunjuk Teknis Deputi Bidang Perkoperasian No.15 Tahun
2021
d) SHU Bersih terhadap Total Pendapatan (NPM)
58