Page 40 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 40
sini. Di lapangan yang setiap sore aku melihatnya. Atau ketika
istirahat siang dia duduk di hamparan masjid yang luas. Semuanya,
menjadi kabur. Esok telah menghilang. Kepergian Esok, membuat
hatiku sangat sakit.
Gejolak perihal marah. Ingin sekali aku lontarkan. Ingin pula
berteriak sekencang-kencangnya. Rintihan air mata terus melucur,
kemudian membasahi kedua pipi. Kedua mataku, menjadi bengkak.
Suaraku terdengar serak. Hatiku begitu kacau. Tak keruan.
“Esok, Esok....,” rintihku menanggung sedih yang panjang.
Kepergian Esok. Meninggalkan kesedihan yang amat panjang
untukku. Itu tandanya, aku tak akan pernah lagi bisa berjumpa
dengannya. Ia semakin jauh, dari pandangan mataku.
Padahal, aku selalu menanti kejutan hadiah darinya. Di hari
minggu itu. sebuah rutinitas Esok yang selalu ia lakukan untukku.
Yakni, mengirimiku sebuah bunga mawar berwarna pink, serta
cokelat yang bermerk Toblerone. Cokelat yang memiliki bentuk
segitiga, dengan bungkus berwarna kuning. Iya, aku sampai hapal
dengan bentuk cokelat itu. karena Esok. Aroma cokelat yang khas.
Dan rasanya, yang begitu nikmat. Cokelat cokelat itu, langsung aku
makan. Begitu mendapatkan dari Esok. Aku tidak bisa menyimpan
cokelat itu. Di samping, cokelat adalah makanan kesukaanku.
Pikirku, aku pasti akan selalu mendapakan kiriman-kiriman itu
di hari minggu. Namun, hari ini berbeda. Tak ada kabar apa pun
darinya.
37