Page 41 - KOTA DEKAT LAUT BY LIL_S
P. 41
Sangking banyaknya kiriman dari Esok. Hampir tak ada ruang,
di dalam kamarku. Supaya, bisa menampung bunga mawar pemberian
Esok.
Aroma parfum yang selalu ia semprotkan pada setangkai
mawar pink itu. Menjadi aroma khas Esok. Minyak wangi yang
disemprot pada bunga itu, menebarkan aroma yang begitu wangi.
Harum. Aku suka aroma itu. Pun, aku selalu suka hadiah kiriman dari
Esok, apa pun itu bentuknya.
Aroma wangi itu, tak lagi bisa aku hirup lagi. Dan hari, terus
saja bergerak. Berputar sesuai porosnya. Malam berganti siang. Pagi,
berganti malam. Begitu seterusnya.
Tanpa ada kehadiran Esok. Hari-hariku di penuhi sepi. Senyap.
Seperti ada yang janggal. Tetapi, entahlah. Aku sama sekali tidak
mengetahuinya.
Aku menjadi rindu. Terhadap surat dari Esok. Rindu, membaca
tulisan kabar dari Esok. Merindukan semua hal yang telah Esok
lakukan kepadaku. Mengingat Esok, membuat hatiku makin rapuh
lagi. Membuat air mataku jatuh lagi. Tak bisa aku bendung dengan
kokoh. Walaupun, aku ingin tetap tegar.
Malam yang dingin. Menemani hari-hariku yang mulai pudar
warnanya. Sepi dan dingin, menjadi pelengkap hidupku saat ini.
Ketika, kehilangan sosok lelaki yang amat aku cintai.
“Kenapa harus cepat, menghilang begitu ? Kenapa, harus aku
alami. Saat, sedang merasakan indahnya kebersamaan ini denganmu,”
38