Page 11 - Aku Anak Kajang
P. 11
Seperti halnya tamu-tamu sebelumnya yang datang
di kampung ini, dia memperkenalkan diri dengan cara
mengulurkan tangan untuk kami jabat sambil tersenyum
seramah mungkin. Maklumlah, mereka orang kota yang
telah banyak bergaul dengan orang-orang dari berbagai
kampung dan kota.
“Aldino,” ucapnya menyebut nama.
Nama yang bagus. Dia menatapku beberapa lama
dan membuatku salah tingkah. Aku tahu, dia menung-
guku untuk menyebut nama, tetapi aku tidak terbiasa
berkenalan seperti itu.
“Makkaraja!” ucapku malu-malu.
Ya, namaku Makkaraja. Bulan depan usiaku genap
12 tahun. Setiap kampungku kedatangan tamu seperti
ini, aku sering bermimpi, suatu saat aku dapat jalan-
jalan juga seperti mereka. Datang ke kampung orang-
orang yang pernah berkunjung di sini atau ke kampung
mana pun. Hingga usiaku 12 tahun, aku hanya keluar
kampung kalau pergi sekolah, itu pun di perbatasan
kampung sebelah, Kajang Luar. Selain itu, aktivitasku
hingga sore hari hanya ke kebun membantu ayah setiap
pulang sekolah. Malamnya belajar lalu tidur cepat agar
tidak terlambat ke sekolah.
3