Page 56 - Aku Anak Kajang
P. 56
SETAHUN KEMUDIAN
Ujian Nasional tak lama lagi. Ayah dan ibu
memintaku untuk tidak melanjutkan sekolah setelah
lulus SD. Padahal, aku ingin sekali sekolah hingga
sarjana. Aku tiba-tiba teringat pada Kak Aldino. Aku
tak pernah bersurat padanya karena kartu nama yang
dulu dia berikan untukku, hilang. Semangat belajarku
hilang setiap mengingat larangan ayah dan ibuku untuk
bersekolah.
Jam istirahat, aku memilih masuk perpustakaan.
Aku selalu mengingat pesan Kak Aldino, kalau ingin
menjadi penulis harus banyak membaca. Hampir setiap
jam istirahat kuhabiskan waktu membaca buku.
Begitu masuk perpustakaan, kulihat Pak Supriadi
sedang menyusun buku-buku baru di rak buku cerita. Pak
Supriadi adalah guru Bahasa Indonesia sekaligus petugas
perpustakaan.
“Ada buku baru ya, Pak?”
“Iya, ini sementara saya susun.”
Mataku tertuju pada sebuah buku yang baru saja
disusun Pak Supriadi di rak buku cerita. Judulnya, Aku
48