Page 40 - Candiku Yang Hebat
P. 40
“Kalau Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Indonesia, Borobudur adalah
candi terbesar kebanggaan umat Buddha. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga candi
Buddha terbesar di dunia! Candi ini berlokasi di Jalan Badrawati, Kecamatan Borobudur,
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Jadi ingat, candi ini bukan berada di Yogyakarta, ya?”
Ale terkekeh, teringat banyak teman-temannya yang sering salah menyebut lokasi candi
yang satu ini. Kebanyakan masih saja menyebut kalau Borobudur itu ada di Yogyakarta,
padahal bukan.
“Borobudur adalah bangunan purbakala yang terus dijaga keberadaannya. Tak ada
yang mengetahui secara jelas siapa sebenarnya yang membangun candi megah ini. Namun
para peneliti menduga Candi Borobudur dibangun sekitar tahun 780--840 masehi. Saat itu
masa pemerintahan Wangsa Syailendra yang tengah berkuasa.” Ale menarik napas panjang,
sambil berusaha menata lagi kalimat selanjutnya. “Meskipun begitu, kompleks candi ini baru
ditemukan oleh pasukan Inggris pada tahun 1814. Waktu itu di bawah pimpinan Sir Thomas
Stanford Raffles. Proses pembersihan area candi purbakala ini pun dilakukan bertahun-
tahun hingga akhirnya selesai pada tahun 1835.”
“Lama juga, ya?” gumam Ambar. Dini yang duduk di sebelahnya mengangguk.
Para peneliti dan penemu bangunan purbakala harus bekerja keras untuk memugar dan
membangun kembali ke dalam bentuk aslinya.
“Borobudur memiliki enam teras atau undakan berbentuk bujur sangkar. Di setiap
terasnya, kita bisa melihat banyaknya relief atau lukisan yang dipahat pada dinding batu
sekeliling candi. Kalau kita perhatikan dan mendengarkan penjelasan pemandu wisata yang
mendampingi, relief itu menceritakan kisah tersendiri sesuai kepercayaan agama Buddha.
Jadi bukan sekadar pahatan begitu saja, karena setiap relief ada artinya. Secara keseluruhan
terdapat kurang lebih 2.672 panel relief dan 504 arca Buddha yang bisa kita ikuti dari teras
paling bawah hingga teratas.”
“Nah, setelah melewati enam teras ini akan ada lagi tiga pelataran berbentuk melingkar
di atasnya. Di setiap pelataran tersebut terdapat deretan stupa, yaitu susunan batu yang
dibentuk menyerupai lonceng. Di dalam setiap stupa terdapat arca Buddha yang sedang
duduk bersila. Ada 72 buah stupa yang tersusun rapi di tiga pelataran teratas ini, termasuk
stupa raksasa yang menjadi puncak dari Candi Borobudur.”
32