Page 35 - Candiku Yang Hebat
P. 35
Bab 6
Candi Prambanan dan Borobudur
Kelas mendadak sunyi. Puluhan pasang mata tertuju ke depan, ke arah Ale yang
tengah bersiap. Ini memang sajian yang mengejutkan bagi mereka tetapi tentu akan sangat
mengasyikan. Ale dan Bian akan memperlihatkan kemampuan terbaiknya di depan seluruh
temannya.
“Indonesia adalah negara yang sangat kaya.” Ale memulainya dengan wajah semringah.
“Keragaman suku dan budayanya tak hanya ada pada saat ini, tetapi juga sudah terjadi di
masa lampau. Sejumlah kerajaan besar dan kecil berdiri dari ujung Sumatra sampai ujung
Papua. Kerajaan Hindu, kerajaan Buddha, dan kerajaan Islam semuanya hadir di bumi
nusantara, meninggalkan jejak yang tak akan pernah hilang dan terlupakan. Peninggalan
candi-candi salah satunya.”
Ale memijit sebuah tombol di laptop untuk memulai tayangan foto dan video yang
sudah disiapkannya.
“Indonesia adalah negara yang kaya akan peninggalan candi. Tidak hanya ada satu,
atau dua, tapi puluhan, bahkan mungkin ratusan!” Saat Ale berkata demikian, satu per
satu gambar candi muncul di layar. “Candi tak hanya ada di pulau Jawa, tetapi juga di
beberapa sudut tanah air, seperti di Sumatera dan Kalimantan. Kalian tahu kompleks Candi
Muaro Jambi di Kabupaten Muaro Jambi? Kompleks percandian ini dipercaya sebagai situs
purbakala terluas di wilayah Asia Tenggara! Keren ya? Tidak tanggung-tanggung, luasnya
mencapai 3.981 hektar dan sudah didaftarkan pada Situs Warisan Dunia UNESCO pada
tahun 2009.”
Layar proyektor masih menampilkan gambar candi bergantian satu demi satu. Candi
Muara Takus di Riau, Candi Plaosan di Klaten, Candi Mendut di Magelang, Candi Sukuh di
Karanganyar, Candi Gedong Songo di Semarang, Candi Dieng di Wonosobo, dan banyak
candi-candi lainnya. Ale sudah mencantumkan nama di setiap gambar candinya sehingga
teman-teman dapat mengenalnya.
27