Page 32 - Candiku Yang Hebat
P. 32

Loh, loh, kok malah begini sih? Irwan melongo. Bukannya itu malah akan membuat

          keduanya  bermusuhan  semakin  hebat?  Ah,  Irwan  tidak  mengerti  kenapa  Bu  Lita  malah

          membuat perseteruan ini justru semakin panjang.
               “Dan kamu setuju? Bian juga?” Irwan menggeleng tak percaya.

               “Tentu saja.” Ale mengangguk yakin. “Aku akan membuktikannya, lihat saja.”

               “Membuktikan seperti apa?” desis Irwan masih tidak paham.

               Ale menoleh dan sedikit menyeringai ke arah Irwan. “Kami akan  mempresentasikan

          candi-candi  terhebat  dua  hari  lagi  di  depan  kelas.  Bukankah  itu  sebuah  rencana  yang

          hebat?”

               Irwan terbelalak. Ya ampun, pertarungan terbuka! “Kamu yakin itu yang diminta Bu

          Lita?”

               Ale  mengangguk yakin, membuat  Irwan  mengernyit  bingung.  Apa  tujuan  Bu  Lita
          sengaja meminta Ale dan Bian berduel di depan kelas seperti ini? Apakah Bian juga akan

          membocorkan rencana duel ini pada teman-temannya? Kalau iya, sebentar lagi seisi kelas

          ini pasti akan heboh.

               Tapi hari ini tak ada kehebohan di dalam kelas seperti yang Irwan takutkan. Keesokan

          harinya pun sama. Tak ada keriuhan seperti yang dibayangkan. Ale dan Bian sama-sama

          lebih banyak diam. Mereka tak lagi bertikai tentang candi terhebat yang menjadi kebanggaan

          masing-masing. Irwan sempat mendengar Nuri meminta Bian menceritakan lagi tentang
          candi lain yang ada di negaranya. Tapi jawaban Bian hanya, “besok saja.”

               Bian mungkin bukan tidak mau bercerita lagi tentang candi-candi indah di negaranya.

          Ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk itu dan waktu yang paling pas tentu saja esok

          hari.  Bu  Lita  sudah  menyediakan  waktu  baginya  dan  Ale  untuk  mengungkapkan  semua

          kebanggaannya  terhadap  kekayaan  sejarah  dan  budaya  negara  masing-masing.  Bian

          berjanji untuk membuktikan kalau semua ucapannya tentang candi di Thailand bukanlah

          sebuah kebohongan. Candi di Thailand benar-benar indah dan hebat!

               Namun, yang membuat Irwan tak habis pikir, mengapa Bian menerima tantangan ini?

          Sebagai anak baru, apa ia tidak takut terhadap Ale? Bagaimana kalau anak-anak sekelas
          tidak mendukung semuanya? Untuk yang satu ini, Irwan perlu mengacungkan jempol untuk

          Bian. Anak itu bukan anak penakut meski harus berdiri sendirian.

                                                          ***


          24
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37