Page 37 - Candiku Yang Hebat
P. 37

“Terlalu banyak kalau harus disebutkan dan dipaparkan setiap candi satu per satu. Tak

           akan cukup menceritakannya bahkan dalam satu hari penuh.” Ale tersenyum kecil. “Namun

           di antara semua itu, kita tentu tidak akan melewatkan dua buah candi paling megah berikut

           ini.”

                 Ale berbalik ke arah layar. Tangannya menunjuk saat sebuah video tiba-tiba diputar

           di sana. Suasana pagi hari, semburat matahari pagi yang baru saja beranjak naik tiba-tiba

           menyorot sebuah candi yang begitu megah. Cahaya oranye dan keemasan membuat siluet

           bangunan yang menjulang tinggi itu begitu mempesona. Indah sekali.

                 Terdengar beberapa helaan napas tertahan.

                 “Prambanan. Siapa tidak mengenal candi ini? Berlatarkan mitos tentang Putri Loro

           Jonggrang dan Pangeran Bandung Bondowoso, Prambanan menjadi candi Hindu terbesar

           di Indonesia.” Sudut mata Ale menangkap raut wajah Bian yang terpana melihat ke arah

           layar. Hal itu cukup membuatnya tersenyum penuh kemenangan. “Candi ini diperkirakan

           dibangun pada abad ke-9 oleh Raja Balitung Maha Sambu, salah seorang raja dari Wangsa

           Sanjaya. Ini berdasarkan isi prasasti Syiwagrha yang diperkirakan ditulis pada tahun 778

           saka atau 856 Masehi. Prasasti ini ditemukan di sekitar Prambanan dan dipercaya ditulis

           pada masa pemerintahan Rakai Pikatan.”

                 Layar  proyektor  mulai  menyorot  bagian  demi bagian  Candi  Prambanan.  Arca-arca

           batu yang ada di dalamnya, relief yang terpahat di setiap sisinya, dan setiap detil bangunan

           lainnya.

                 “Uniknya,  area  Candi  Prambanan  terletak  di dua  wilayah  desa, dan  bahkan  dua

           pemerintahan kabupaten yang berbeda. Sebagian berada di Desa Bokoharjo, Kecamatan

           Prambanan, Kabupaten Sleman. Sebagian lagi ada di Desa Tlogo, Kecamatan Prambanan,

           Kabupaten Klaten. Kedua kota ini tidak lantas saling berebut, tetapi sama-sama bangga

           memiliki peninggalan bersejarah di daerah mereka.”

                 “Keren!” Irwan bertepuk tangan kecil. Sebagian anak lainnya pun ikut bergumam yang

           sama.  Peninggalan  sejarah  memang  sudah  sepatutnya  dijaga  bersama-sama  dan  bukan

           untuk diperebutkan.

                 “Candi  Prambanan  merupakan  sebuah  kompleks candi  yang  cukup  besar.  Di  dalam

           area ini semestinya terdapat ratusan buah candi. Namun sayangnya, sebagian besar dalam

                                                                                                            29
   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41   42