Page 26 - Air Mata Hutan Kami
P. 26

Minda.  Ibu  ingin  kelak Minda  bisa  sekolah  setinggi-


                 tingginya. Bisa mencapai sarjana seperti Kak Diah, anak
                 ibu kepala desa. Ibu pasti akan bangga jika kelak Minda


                 seperti Kak Diah itu,” ucap ibu sambil membelai rambut
                 Minda.


                        “Iya,  Bu. Minda berjanji  pada  Ibu akan  rajin
                 belajar. Akan sekolah sampai ke perguruan tinggi seperti


                 Kak  Diah,”  ucap  Minda  sambil  memeluk  ibunya  erat.
                 Air mata Minda meleleh di kedua pipinya. Minda sedih


                 sekali karena  ini malam terakhir bersama ibunya. Besok
                 pagi ibunya sudah harus berangkat lagi ke Malaysia. Ibu


                 memeluk  Minda  dengan  erat.  Mencium  kening  Minda
                 dengan penuh kasih. Mereka bertangisan dalam gelap


                 dan dinginnya malam.
                        Untunglah  nenek  begitu  baik  dan  sayang  pada


                 Minda. Nenek tidak pernah memarahi atau mencereweti
                 Minda.  Minda  merasa  betah  tinggal  bersama  nenek.


                 Minda juga begitu menyayangi nenek. Jika malam tiba,
                 setelah  selesai  belajar  dan  mengerjakan  tugas-tugas


                 sekolah,  Minda  akan  masuk  ke kamar  nenek.  Tanpa
                 diminta, Minda memijit kaki nenek dengan lembut.


                 16
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31