Page 10 - LITERASI-BUKU-SEBAGAI-SARANA-MENUMBUHKAN-KEPRIBADIAN-PESERTA-DIDIK-YANG-UNGGUL
P. 10

x


                 Bab 6


                 Memandu pembaca untuk membumikan konsepsi
            literasi ideologis ini dalam memahami dan mengembangkan
            model literasi lokal dan model literasi dalam pembelajaran.
            Bab ini diharapkan dapat memberikan arahan praktis bagi
            perumus kebijakan, pegiat literasi, serta pendidik yang peduli
            terhadap upaya-upaya untuk memberdayakan masyarakat
            melalui kegiatan literasi. Bab ini juga menegaskan bahwa
                   ROSDA
            yang memberdayakan manusia bukanlah literasi itu sendiri
            (literasi an sich), namun juga konteks sosial, relasi kekuasaan,
            dan norma budaya yang berperan secara tak terlihat dalam
            membentuk literasi sebagai sebuah ideologi.
                 Bab 7


                 Menutup buku ini dengan ajakan reflektif, yaitu melihat
            kembali arah gerakan literasi di Indonesia. Gerakan ini baru
            mengemuka, namun meninggalkan gema yang tak sederhana.
            Sudah saatnya kita merenungkan makna literasi dalam konteks
            pendidikan dan gerakan sosial. Ketika Gerakan Literasi Sekolah
            mulai bergulir, sejatinya harus diakui bahwa pegiat literasi
            di akar rumput memiliki peran penting dalam mendukung
            dan menjaga keberlangsungan praktik literasi di sekolah. Kita
            ambil contoh Taman Baca Masyarakat yang berserakan di
            seluruh penjuru tanah air. Sembari ikut merayakan literasi,
            mereka lebih sering bergiat dalam diam dan tak mudah ikut
            arus euforia literasi. Kepada gerakan literasi di akar rumput
            seperti ini lah kita bisa banyak berharap agar literasi dapat
            ditumbuhkembangkan di konteks sekolah, keluarga dan
            masyarakat.
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15