Page 10 - TUGAS- JULITA-2305110596 -BUKU SAKU (1)
P. 10

Menurut  Plato,  realitas  terbagi  antara  ide  absolut  dan  kenyataan  indrawi  relatif.  Aristoteles
               memisahkan  kenyataan  menjadi  potensial  matter  dan  aktual  form.  Pemikiran  Yunani  memengaruhi

               pemikiran  pendidikan,  terlihat  dalam  karya-karya  Ibn  Sina,  al-Farabi,  dan  al-Ghazali.  Al-Ghazali
               menggabungkan  ruh  dan  badan  dalam  pemahaman  manusia.  Al-Ghazali  teori  menciptakan  manusia

               berdasarkan ayat al-Qur'an. Dalam pemikiran pendidikan, aliran nativisme, empirisme, dan konvergensi
               dikembangkan oleh Locke, Stern, dan Schoupenheuer. Para pakar pendidikan Islam  meyakini perlunya
               pengembangan fitrah melalui pendidikan. Memahami manusia dalam perspektif holistik lebih memuaskan

               daripada  dualisme-dikotomik.  Maka,  pandangan  kemanusiaan  yang  holistik  perlu  dibangun  untuk
               kepentingan pemikiran pendidikan saat ini.


               1.3  proses pendidikan membantu dalam pengembangan individu

                    Manusia  saling  mendidik  satu  sama  lain  melalui  interaksi  dengan  dunia.  Proses  pendidikan
               membantu  dalam  pengembangan  potensi  individu  untuk  memperoleh  informasi,  pengalaman,  dan

               keterampilan  baru  guna  meningkatkan  kehidupan.  Penghargaan  terhadap  kebebasan  berpikir  dan
               berkembang sangat penting karena manusia adalah makhluk berpikir dan memiliki kesadaran. Pendidikan

               harus mengacu pada eksistensi  manusia dan  membantu peserta didik  mengembangkan potensi  mereka.
               Manusia  memiliki  potensi  kemerdekaan  dalam  tindakan  dan  perubahan  sesuai  pilihannya.  Potensi  ini
               dibentuk sejak lahir dan dikembangkan menjadi sikap hidup. Dengan kesadaran kritis dalam pendidikan,

               individu mampu memahami realitas objektifnya dengan benar dan memajukan diri menuju kesempurnaan
               melalui pembelajaran yang seluas mungkin.


                    1.4  macam-macam potensi manusia

               Potensi manusia sejak lahir bisa dikembangkan menjadi sikap hidup, antara lain:


                      Potensi jasmani dan panca indera, dengan hidup sehat dan lingkungan bersih;
                      Potensi pikir (rasional), dengan suka belajar dan pikir kritis;
                      Potensi perasaan, dengan sensitivitas moral, etika, dan minat seni;

                       Potensi karsa, dengan kerja keras, tabah, dan hemat;

                      Potensi cipta, dengan kreasi pengetahuan dan seni budaya;








                                                             10
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15