Page 123 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 123
Candi Badut terletak di kawasan Tidar, kota
Malang. Dapat ditempuh dengan kendaraan
umum jurusan Tidar. Candi ini diperkirakan
berusia lebih dari 1400 tahun dan diyakini adalah
peninggalan Prabu Gajayana, penguasa kerajaan
Kanjuruhan sebagaimana yang termaktub dalam
prasasti Dinoyo pada tahun 760 Masehi silam.
Sumber: http://3. bp.blogspot.
Kata Badut di sini berasal dari bahasa sanskerta com 15-07-2013.
”Bha-dyut” yang berarti sorot Bintang Canopus Gambar 2.30 Candi Badut
atau Sorot Agastya.
Candi ini ditemukan pada tahun 1921 dimana bentuknya pada saat itu hanya
berupa gundukan bukit batu, reruntuhan dan tanah. Orang pertama yang
memberitakan keberadaan Candi Badut adalah Maureen Brecher, seorang
kontrolir bangsa Belanda yang bekerja di Malang. Candi Badut dibangun
kembali pada tahun 1925-1927 di bawah pengawasan B. De Haan dari
Jawatan Purbakala Hindia Belanda. Dari hasil penggalian yang dilakukan
pada saat itu diketahui bahwa bangunan candi telah runtuh sama sekali,
kecuali bagian kaki yang masih dapat dilihat susunannya.
4. Jawa Timur.
Keberadaan kerajaan Kanjuruan dapat kita pergunakan sebagai salah
satu landasan untuk mengetahui peradaban agama Hindu di Jawa Timur.
Prasasti Dinoyo merupakan bukti peninggalan sejarah kerajaan Kanjuruan.
Prasasti ini banyak membicarakan tentang perkembangan agama Hindu di
Jawa Timur. Prasasti Dinoyo ditulis mempergunakan hurup kawi (Jawa
Kuno) dengan bahasa sanskerta menuliskan angka tahun 760 Masehi.
Dikisahkan bahwa dalam abad ke 8 kerajaan yang berpusat di Kanjuruan
bernama Dewa Simha. Beliau memiliki putra yang bernama Limwa,
setelah menggantikan ayahnya sebagai raja bernama Gajayana. Raja
Gajayana mendirikan sebuah tempat pemujaan untuk memuliakan Maha
Rsi Agastya. Arca Maha Rsi Agastya pada mulanya terbuat dari kayu
cendana, kemudian diganti dengan arca batu hitam.
Peresmian arca Maha Rsi Agastya dilaksanakan dalam tahun 760 Masehi.
Pelaksanaan upacaranya dipimpin oleh para pendeta ahli Weda. Pada
saat itu pula Raja Gajayana dikisahkan mengadiahkan tanah, lembu, dan
bangunan untuk para brahmana dan para tamu. Dinyatakan bahwa salah satu
bentuk bangunan itu yang berasal dari zaman kerajaan Kanjuruan adalah
”Candi Badut”. Di dalam candi inilah diketemukan sebuah lingga sebagai
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 113