Page 124 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 124

perwujudan dari  Dewa   Çiwa. Di  dalam  prasasti  Dinoyo juga  dituliskan
               tentang perjalanan Maha Rsi Agastya dari India menuju Indonesia untuk
               menyebarkan dan mengajarkan agama Hindu.

               Selanjutnya perkembangan agama Hindu di Jawa Timur dapat kita ketahui
               dari  berdirinya  Dinasti  Isyanawangça  yang berkuasa   tahun 929-947
               Masehi. Dinasti ini diperintah oleh Empu Sendok, yang mempergunakan
               gelar ”Isyana  Tunggawijaya”. Isyana   Tunggawijaya   berarti  raja  yang
               memuliakan pemujaan kehadapan Dewa Çiwa. Setelah kekuasaan Isyana
               Tunggawijaya   berakhir, berkuasalah raja  Airlangga  yang memerintah
               sampai tahun 1049 Masehi. Raja Airlangga dinobatkan sebagai pengganti
               raja Dharmawangça yang memerintah sampai tahun 1019 Masehi. Beliau
               bergelar ”Çri   Maharaja  Rake   Halu Çri   Lokeçwara    Dharmawangça
               Airlangga  Anantawikramottungga   Dewa”   yang dinobatkan oleh Pendeta
               Çiwa dan Budha. Raja Airlangga setelah mengundurkan diri dari tahtanya,
               beliau wafat  tahun 1049 Masehi    dan dimakamkan di    Candi  Belahan.
               Airlangga diwujudkan sebagai Dewa Wisnu dengan arca wisnu duduk di
               atas garuda.

               Banyak karya   sastra  bernafaskan ajaran agama  Hindu diterbitkan pada
               zaman Dharmawangça, diantaranya     kitab Purwadigama   yang bersumber
               pada  kitab Menawa   Dharmasastra. Sedangkan kitab Negara   Kertagama,
               Arjuna  Wiwaha, Sutasoma      dan yang lainnya    muncul   pada  zaman
               Majapahit. Pada  zaman ini  juga  dibangun berbagai  macam  candi  seperti
               candi Penataran di Blitar. Berdasarkan petunjuk peninggalan sejarah seperti
               tersebut di atas dapat dinyatakan bahwa peradaban agama Hindu di Jawa
               Timur sangat pesat.

               Wujud patung Hindu antara lain hewan dan manusia. Patung berupa hewan
               dibuat karena hewan tersebut dianggap memiliki kesaktian. Patung berupa
               manusia    dibuat  untuk mengabadikan tokoh tertentu dan untuk
               menggambarkan Dewa Dewi. Contoh patung peninggalan kerajaan Hindu
               yang terkenal adalah Patung Airlangga sedang menunggang garuda. Dalam
               patung itu, Airlangga digambarkan sebagai penjelmaan Dewa Wisnu. Jenis
               Patung peninggalan Hindu Indonesia adalah;

              No.   Nama Patung      Lokasi Penemuan      Pembuatan      Peninggalan
               1   Trimurti         -                   -               -
               2   Dwarapala        Bogor, Jabar        Abad ke-5 M     Tarumanegara
               3   Wisnu Cibuaya I Cibuaya, Jabar       Abad ke-5 M     Tarumanegara








            114  Kelas XII SMA/SMK
   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128   129