Page 129 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 129

sapatha Bhatara Puntahyang Hyang Anggasti       Maha Rsi   purwa satya
                  daksina ….”. Lontar Dwijendra Tattwa menjelaskan bahwa ”kedatangan
                  Maha Rsi    Agastya di  Bali  mengajarkan agama Úiwa”. Selanjutnya
                  dinyatakan bahwa beliau mengajarkan tentang ilmu gaib (Tantrisme atau
                  Tantra) kepada para raja dan kaum bangsawan. Ajaran inilah yang sering
                  disebut Aywawera.
                  Pada  masa  pemerintahan Dalem    Waturenggong yang berkedudukan di
                  Gelgel tahun 1470-1550 Masehi datanglah Dang Hyang Dwijendra di Bali.
                  Beliau juga disebut Dang Hyang Nirartha. Kedatangan beliau di Bali melalui
                  Blambangan-Banyuwangi, mengarungi       segara rupek   (selat  Bali) dan
                  sampailah di Desa Pulaki. Dari sini beliau melanjutkan perjalanan menuju
                  Desa Gadingwangi, Desa Mundeh, Mengwi, Kapal, Tuban, Buangan dan
                  sampailah di  Desa  Mas. Dalem  Waturenggong memerintahkan Ki     Gusti
                  Penyarikan Dauh Baleagung untuk mendak Dhang Hyang Nirartha datang
                  ke Puri Gelgel menjadi Purohita Kerajaan.
                  Dang Hyang Nirartha    banyak mengajarkan pengetahuan agama      kepada
                  para raja dan masyarakat Bali.

                  a.  Ilmu tentang pemerintahan.
                  b.  Ilmu tentang peperangan (Dharmayuddha).
                  c.  Pengetahuan tentang smaragama    (cumbwana   karma) ajaran tentang
                     pertemuan smara laki dan perempuan.

                  d.  Ajaran tentang pelaksanakaan mamukur, maligia, dan mahasraddha.
                   Sejak kedatangan beliau (Dhang Hyang Nirartha) dari      Jawa  ke  Bali
                   dan setelah lama  menjadi  Purohita  di  Puri  Gelgel, seizin Raja  Dalem
                   Waturenggong akhirnya Dang Hyang Nirartha berasrat untuk melanjutkan
                   mengadakan perjalanan suci  mengelilingi  Bali. Dari  Puri  Gelgel  beliau
                   berjalan menuju Pura Rambut Siwi dan selanjutnya menuju Pura Uluwatu
                   – Bukit  Gong – Bukit  Payung – Sakenan – Air Jeruk – Tugu – Genta
                   Samprangan – Tengkulak – Goa     Lawah – Pojok Batu – Pengajengan –
                   Masceti  – Peti  Tenget  dan tempat  suci  lainnya  serta  akhirnya  beliau
                   dinyatakan moksah di Pura Luhur Uluwatu (Dwijendra Tattwa, 1993: 35).
                   Berdasarkan data  tersebut  di  atas  sangatlah besar jasa  Dhang Hyang
                   Nirartha  di  Bali. Beliau telah mengajarkan tata  cara  pemerintahan,
                   keagamaan, arsitektur, kesusastraan, pembimbing masyarakat, tata  cara
                   pembangunan pelinggih Padmasana    untuk pemujaan Sang Hyang Widhi
                   dan yang lainnya dalam rangka mempermulia keimanan umat manusia.






                                                          Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti   119
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134