Page 13 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 13

beragama dan bermasyarakat, ada kode
                                                   etik yang harus dihayati dan diamalkan
                                                   sehingga  menjadi  kebiasaan-kebiasaan
                                                   yang    hidup    dalam     masyarakat.
                                                   Dengan demikian pemerintah dapat
                                                   mempergunakan hukum        ini  sebagai
                                                   kewenangan     untuk   mengatur    tata
                                                   pemerintahan dan pengadilan, dan
                                                   dapat juga mempergunakannya sebagai
                                                   hukuman     bagi    masyarakat    yang
               Sumber: http:// www.hindupedia.com/11-07-2012.
                                                   melanggarnya.
               Gambar 1.2 Lontar (susastra Hindu)
                                                   Kehadiran  Hukum   Hindu dimulai   dari
               adanya sebuah perdebatan diantara para tokoh agama pada saat itu. Berbagai
               tulisan yang menyangkut   Hukum   Hindu menjadi   dan merupakan perhatian
               khusus bagi para Maharshi terhadap pembinaan umat manusia. Adapun nama-
               nama  para  maharsi  sebagai  penulis  Hukum  Hindu diantaranya;  Gautama,
               Baudhayana, Shanka-likhita, Wisnu, Aphastamba, Harita, Wikana, Paitinasi,
               Usanama, Kasyapa, Brhraspati dan Manu.

               Dengan adanya    upaya  penulisan atas  Hukum  Hindu tampak jelas   kepada
               kita bahwa referensi Hukum Hindu telah lama dimulai juga dengan berbagai
               perdebatan dan kritik masing-masing sehingga   melahirkan beberapa   aliran
               Hukum Hindu diantaranya:
               1.  Aliran Yajnyawalkya oleh Yajnyawalkya.

               2.  Aliran Mithaksara oleh Wijnaneswara.

               3.  Aliran Dayabhaga oleh Jimutawahana.
               Dari ketiga aliran tersebut akhirnya keberadaan hukum Hindu dapat berkembang
               dengan pesat khususnya di wilayah India dan sekitarnya, dua aliran yang yang
               terakhir yang mendapat  perhatian khusus  dan dengan penyebarannya    yang
               sangat  luas  yaitu aliran Yajnyawalkya  dan aliran Wijnaneswara  (Puja, Gde.
               1984:82).

               Pelembagaan aliran (Yajnyawalkya dan Wijnaneswara) yang di atas sebagai
               sumber Hukum Hindu pada Dharmasastra adalah tidak diragukan lagi karena
               adanya ulasan-ulasan yang diketengahkan oleh penulis-penulis Dharmasastra
               sesudah maha Rshi Manu yaitu Medhati (900 SM), Kullukabhata (120 SM),
               setidak-tidaknya  telah membuat  kemungkinan pertumbuhan sejarah Hukum
               Hindu dengan mengalami     perubahan prinsip sesuai  dengan perkembangan
               zaman saat itu dan wilayah penyebarannya seperti Burma, Muangthai sampai
               ke Indonesia.




                                                          Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti   3
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18