Page 266 - Kelas 12 Hindu BS press
P. 266

Terjemahan:
               Jika ada orang yang berhasil meninggalkan kemarahan hatinya berdasarkan
               kesabaran hati  sebagai  keadaan ular yang meninggalkan kulitnya   yang
               terlepas, karena  kesemuanya  itu tidak akan kembali   lagi;  orang yang
               demikian keadaannya, itu adalah disebut manusia yag sejati berbudi luhur
               (Sarasmuscaya, 95).

               Hidup menjadi    manusia   hendaknya  selalu dapat  belajar memuaskan
               dirinya dengan apa yang menjadi miliknya, dengan demikian ia tidak akan
               memiliki  gejolak iri  hati  kepada  orang lain. Manusia  sebaiknya  selalu
               berusaha  sekuat  tenaga  mau belajar untuk mengendalikan diri, sehingga
               pada  pribadinya  tercipta  keseimbangan, ketenangan hidup secara  lahir-
               batin. Disamping itu umat  mausia  hendaknya  selalu mengupayakan diri
               untuk selalu belajar, karena berbagai macam pengetahuan kerohanian itu
               diuraikan dalam berbagai jenis kitab suci agama Hindu. Yang tidak boleh
               terlupakan oleh umat    manusia  adalah hendaknya   selalu mengadakan
               pemujaan ke hadapan Sang Hyang Widhi beserta prabhawa-Nya, mengingat
               dihadapan Sang Hyang Widhi manusia akan dapat merasakan dirinya kecil,
               lemah, dan sangat sederhana. Seberapa banyak umat manusia berkewajiban
               melaksanakan dharmanya       untuk dapat   mewujudkan kesempurnaan
               batinnya “moksa”, kitab suci weda menyebutkan sebagai berikut;
               Kitab sarasamuscaya menyebutkan sebagai berikut;
               “Dànamijyà tapo dhyànam Swādhayàyopasthanigrahah,

               Wratopawasa maunam ca ananam Ca niyama daca.
               Nyang bratha sapuluh kwehnya, ikang nyama ngaranya, pratyekadàna,
               ijjyà, tapà, dhayàna, swàdhyàya, upasthanigraha, bratha upawàsa,
               mauna, snàna, nahan ta wakning nyama, dàna weweh, annadànàdi;
               ijyà, Devapujà, pitrpujàdi, tapà, kayasangcosana, kasatan ikang
               çarira, bhucarya, jalatyagadi; dhyàna, ikang çiwasmarana, swàdhyàya,
               Vedabhyasa, upasthanigraha, kahrtaning upasta, bratha annawarjadi,
               mauna, wacangyama kahrtaning ujar, hay      wàkecek  kuneng, snàna, tri
               sandyàsewana, madyusa ring kàlaning sandhya.
               Terjemahan:

               Inilah bratha sepuluh banyaknya yang disebut Nyama, perinciannya; dana,
               ijya, tapa, dhyana, swadhyaya, upasthaninggraha, brata, upawasa, mona,
               stana, itulah yang merupakan Nyama; dana,pemberian; pemberian makan,
               minuman dan lain-lain; ijya, pujaan kepada Deva, kepada leluhur, dan lain-
               lain;  tapa, pengekangan nafsu jasmaniah, badan yang seluruhnya   kurus





            256  Kelas XII SMA/SMK
   261   262   263   264   265   266   267   268   269   270   271