Page 40 - Rencana & Cerita Pendek Lainnya
P. 40

“Luar biasa,” komentar Adrian.

               “Kamu  harus  belajar  lebih  banyak  bersama  tim  kami,”
               kataku.

               “Tentunya,”  jawab  Adrian  yang  melihat  ke  sekeliling
               seolah ia tampak mulai bosan.

               “Ada apa?” tanyaku.

               “Tidak apa-apa. Oh iya, aku lupa bertanya, apakah kamu
               sudah merasakan pusing?” tanya Adrian.

               “Hah? Apa yang kamu…” aku mencoba menatap Adrian
               yang kali ini terlihat kabur, pandanganku menjadi buram.

               Tanganku  meraba-raba  ke  sekeliling,  tetapi  semuanya
               berubah menjadi hitam pekat.

               “Adrian,  apa  yang  kamu  lakukan?”  suaraku  melemah
               seiring  tubuhku  yang  oleng  terbaring  di  pasir  pantai,
               bersama kesadaranku.

               Adrian  berdiri  memperhatikan  sekeliling,  lantas  ia
               memberi aba-aba kepada petugas bersenjata yang ada di
               sekitarnya untuk mendekat.

               “Sekap  dia  di  ruangan  rahasia  kita.  Salinan  manuskrip
               kuno  itu  ada  di  komputer  fasilitas  penelitian.  Sita
               semuanya  dan  bawa  ke  markas,”  kata  Adrian  kepada
               mereka.

               Telepon genggamnya berbunyi.


                                                                    37
   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44   45